Krisis Ekonomi Mengancam Para Pengungsi Suriah di Lebanon

Kurang lebih 1,5 juta pengungsi Suriah di Lebanon sangat rentan terhadap krisis ekonomi, situasi ekonomi yang terus menjadi sulit membuat kebutuhan pangan pun menjadi rawan.

BUMISYAM|Lebanon (12/1) – Para pengungsi Suriah di Lebanon hampir tidak dapat mengatasi krisis ekonomi yang melanda mereka.

Menurut data yang dikeluarkan oleh PBB, sebagaian besar anak-anak terpaksa keluar dari sekolah dan keluarga mereka jatuh kedalam kemiskinan.

Kurang lebih 1,5 juta pengungsi Suriah di Lebanon sangat rentan terhadap krisis ekonomi, situasi ekonomi yang terus menjadi sulit membuat kebutuhan pangan pun menjadi rawan.

“ Kehidupan mereka sangat rentan, dan para pengungsi membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional, tanpa bantuan, keadaan mereka akan menjadi mengerikan, “ kata Amin Awad, direktur Biro Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

Dilansir Zaman Al Wasl, dalam sebuah laporan, ditemukan bahwa sebagian besar keluarga telah kehabisan aset.

Mereka mengambil jalan berbahaya hanya untuk bertahan hidup, seperti menjual rumah, menjual tanah di Suriah, dan menjual perabot rumah tangga milik mereka.

Rumah tangga para pengunsi semakin dililit hutang karena mereka melakukannya untuk membeli makanan, memenuhi biaya kesehatan, dan membayar uang sewa rumah.

Sekitar 71 % keluarga hidup di bawah garis kemiskinan dan lebih dari setengah keluarga tersebut memiliki lima atau lebih orang yang hidup bersama-sama dengan mereka.

48 % anak-anak dari keluarga tersebut tidak bersekolah dan beberapa dari mereka ada yang dikirim keluaganya untuk bekerja.

Lebanon adalah tuan rumah terbesar kedua untuk pengungsi Suriah setelah Turki. Sekitar 2.125 pengungsi Suriah tinggal perkotaan maupun pedesaan Lebanon, baik di tempat tinggal orang lain, di rumah darurat ataupun di pemukiman informal.

Zaman Al Wasl melaporkan, 42 % keluarga mengalami kepadatan penghuni, kondisi rumah yang berbahaya sehingga membutuhkan perbaikan, dan tidak ada toilet.

” Hal tersebut menjadi perhatian bagi kita semua, bahwa kehidupan keluarga Suriah di Lebanon mengalami kondisi yang signifikan dengan keterbatasan sarana,” kata Tanya Chapuisat, perwakilan UNICEF di Lebanon.

” Bagi mereka yang telah melalui kehidupan keras di Suriah, perawatan kesehatan, makanan, dukungan emosional dan pendidikan adalah hal yang penting, “ tambah Chapuisat. (Eka Aprila)

 

sumber: Bumi Syam