Ada banyak manfaat membaca bacaan istigfar atau meminta ampun kepada Allah. Bahkan Nabi Saw meskipun dosa-dosanya sudah diampuni oleh Allah, masih senantiasa mengulang bacaan istighfar. Setiap hari beliau tak pernah melewatkan membaca istighfar, dan menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa membacanya setiap hari. Begitu juga dengan para sahabatnya, mereka senantiasa memperbanyak membaca istighfar. Bahkan di antara mereka ada yang memiliki redaksi atau bacaan istighfar sendiri. Misalnya, istighfar sahabat Umar bin Al-Khaththab.
Sahabat Umar memiliki bacaan istighfar sebagai berikut;
اَللَّهُمَّ اَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِيْ وَاَسْتَهْدِيْكَ لِمَرَاشِدِ أَمْرِيْ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ فَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ رَبِّيْ
Allohumma astagfiruka lidzanbii wa astahdiika limaroosyidi amrii wa atuubu ilaika fatub ‘alayya innaka anta robbii.
Ya Allah, aku memohon ampu kepada-Mu atas dosaku, aku memohon petunjuk kepada-Mu pada kebenaran-kebenaran urusanku, dan aku bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Tuhanku.
Doa istighfar sahabat Umar ini terdapat dalam kitab Al-Mushannaf karya Ibnu Abi Syaibah sebagai berikut;
عن الركين عن ابيه عن عمر انه قال: اَللَّهُمَّ اَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِيْ وَاَسْتَهْدِيْكَ لِمَرَاشِدِ أَمْرِيْ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ فَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ رَبِّيْ
Dari Rakin, dari bapaknya, dari Umar, bahwa beliau berucap: Allohumma astagfiruka lidzanbii wa astahdiika limaroosyidi amrii wa atuubu ilaika fatub ‘alayya innaka anta robbii (Ya Allah, aku memohon ampu kepada-Mu atas dosaku, aku memohon petunjuk kepada-Mu pada kebenaran-kebenaran urusanku, dan aku bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Tuhanku).