Adab Nabi Zakariya dalam Berdoa

Adab Nabi Zakariya dalam Berdoa dan Jawaban dari Allah Swt

Kita dapati bahwa Nabi Zakariya as berdoa kepada Allah dengan satu doa yaitu agar Allah Swt memberikannya keturunan yang bisa mewarisi beliau dan menjadi penerus keturunan Ya’qub as.

Beliau mengucapkan permohonan ini dengan penuh adab dan kerendahan hati menyebutkan 5 alasan :

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي

Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah…

وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا

dan kepalaku telah ditumbuhi uban…

وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا

dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku..

وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي

Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku..

وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا

sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera.. (QS.Maryam:4-5)

Zakaria as dalam doanya menyampaikan 5 alasan, sementara Allah Swt menjawab doa Zakariya dengan memberikan putra yang mulia bernama Yahya dan diberi 10 sifat yang luar biasa, bahkan lebih.

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.

وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا

Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak..

وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا

dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami

وَزَكَاةً

dan kesucian

وَكَانَ تَقِيًّا

Dan ia adalah seorang yang bertakwa..

وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ

dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا

dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ

Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan.

وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”

Dalam Surat Ali Imran, juga Allah menyebutkan sifat-sifat mulia dari Yahya.

مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ

yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”. (QS.Ali Imran:39)

Itulah karunia dari Allah Swt yang selaly memberikan karunia-Nya berlipat ganda tanpa batas. Karena itu kita diperintahkan untuk selalu memohon karunia-Nya.

وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا

dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.an-nisa’:32)

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN