Aleppo Lahirkan Tokoh Penting Peradaban Islam

Selama ini masyarakat dunia hanya mengenal Andalusia, Kordoba, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan Istanbul sebagai kota-kota penting dalam sejarah peradaban Islam. Tidak demikian halnya dengan Aleppo, kota yang terletak sekitar 350 kilometer sebelah utara ibu kota Suriah.

Padahal, di kota ini terdapat peninggalan sejarah peradaban Islam seperti benteng-benteng, pintu gerbang, pasar-pasar tradisional, rumah peristirahatan, masjid, tempat pemandian umum, rumah sakit, dan madrasah (sekolah).

Sama halnya dengan Damaskus, Aleppo memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kota tertua di dunia. Aleppo terletak di persimpangan sejumlah jalur perdagangan yang padat. Bahkan, Aleppo termasuk rute ‘Jalan Sutra’ sejak milenium kedua sebelum Masehi (SM).

Kota ini secara berturut-turut pernah dikuasai oleh berbagai suku bangsa dan dinasti, seperti Hitti, Assyria, Arab, Fathimiyah, Ayyubiyah, Mongol, Mamluk, dan Turki Usmani (Ottoman). Karenanya, tak mengherankan jika Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah memilih Aleppo sebagai kota pusat budaya Islam di wilayah Arab pada 2006 silam.

Pada masa pemerintahan Islam, yang dimulai sejak 637 M, Aleppo menjelma menjadi kota terkemuka dalam berbagai bidang. Mulai dari ekonomi, kebudayaan, hingga ilmu pengetahuan.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, Aleppo telah melahirkan sejumlah tokoh penting dalam khazanah keilmuan dan peradaban Islam. Hal ini juga yang mendorong penguasa Islam pada masa itu, untuk membangun sejumlah madrasah (lembaga pendidikan). Salah satu madrasah yang cukup terkenal pada masa itu adalah Madrasah Al-Zahiriyah.

Pada masa Sultan Malik al-Zahir, Madrasah Al-Zahiriyah tumbuh menjadi pusat perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan terbesar di Aleppo. Orang pertama yang ditunjuk oleh penguasa Aleppo untuk mengajar di sana adalah Diya’ al-Din Abu al-Ma’ali Muhammad bin Hasan bin As’ad bin ‘Abd al-Rahman bin al-Ajami. Kuliah perdana selain dihadiri oleh kaum terpelajar Aleppo juga dihadiri secara langsung oleh Sultan Malik al-Zahir.

Sejarawan Barat, Allah Terry dalam bukunya bertajuk Ayyubid Architecture mengungkapkan, Madrasah Al-Zahiriyah merupakan sebuah kompleks bangunan sekolah yang terletak sekitar 500 meter ke arah utara pintu gerbang Kota Aleppo. Pintu gerbang itu dinamakan Bab al-Maqam.

 

 

sumber: RepublkaOnline