Amalan Bulan Rajab

Amalan Bulan Rajab

Bagi umat Islam, tahun Hijriah dihiasi dengan bulan-bulan mulia yang penuh berkah. Salah satunya adalah bulan Rajab, yang jatuh pada urutan ketujuh dalam kalender Islam. Bulan ini kerap disebut sebagai “bulannya Allah” karena kemuliaan dan keistimewaan yang dimilikinya. Nah berikut amalan bulan Rajab untuk mendekatkan diri pada Allah.

Mengapa Bulan Rajab Disebut Mulia?

Ada beberapa alasan mengapa bulan Rajab dianggap sebagai bulan yang mulia. Pertama, Bulan Haram. Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sendiri. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menghindari perbuatan maksiat, karena pahala kebaikan dilipatgandakan dan dosa dilipatgandakan pula.

Kedua, Peristiwa Isra Mikraj: Di bulan Rajab, tepatnya pada malam 27 Rajab, terjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Isra Mikraj. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini menandai pentingnya shalat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT;

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ۝١

Artinya; Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. [Q.S Al-Isra’ ayat 1]

Ketiga, bulan penaburan rahmat. Bulan Rajab dikaitkan dengan sifat Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Di bulan ini, Allah SWT melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah dan bertaubat.

Amalan yang Dianjurkan di Bulan Rajab

Pertama, puasa sunnah Rajab. Dalam hadis Rasulullah disebutkan bahwa sunnah hukumnya melaksanakan puasa di bulan haram. Rajab termasuk dari salah satu empat bulan haram [asyhurul hurum], Muharam, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Alasan sunnah puasa Rajab, karena di bulan ini terdapat kemuliaan yang digandakan pahala amal kebajikan.

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: “Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR Abu Dawud dan yang lainnya).

Kedua, saat malam bulan Rajab, seseorang disunnahkan untuk membaca doa bulan Rajab. Ini termasuk dalam dari bagian amalan bulan Rajab yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Adapun doa yang bisa dibaca adalah yang bersumber dari sahabat Ali bin Abi Thalib berikut ini:

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ, وَمَوَالِي النِّعْمَةِ, وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ وَاعْصِمْنِي بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ, وَلَا تَأْخُذْنِي عَلَى غِرَّةٍ, وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ, وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً, وَارْضَ عَنِّي, فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ, وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ, وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ, فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ, الْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ, فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَى أَوْلِيَائِكَ, وَأَعْطِنِى الْيُسْرَ, وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ, وَاعْمُمْ بِذَلِكَ أَهْلِي وَوَلَدِي وَإِخْوَانِي فِيْكَ, وَمَنْ وَلَدَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Allāhumma shalli alā Muhammadin wa ālihi maṣābiḥil-ḥikmati, wa mawālī al-nimati, wa maādinil-ismati wa aṣimnī bihim min kulli suin, wa lā takhudhnīalā ghirratin, wa lā alā ghaflatin, wa lā tajal awāqiba amrī hasratan wa nadāmatan, wa ardhiannī, fa inna maghfirataka lil-ẓālimīna, wa anā minal-ẓālimīna.

Allāhumma ighfirlī mā lā yaḍurruka, wa aṭinī mā lā yanfauka, fa innaka al-wāsiata raḥmatuhū, al-badīata ḥikmatuhu, fa aṭinī al-siwāa wa al-dawata wa al-amni wa al-ṣiḥḥata wa al-syukra wa al-muāfāti wa al-taqwā wa afriqi al-ṣabr wa al-ṣidq alayya waalā auliyāika, wa aṭinī al-yusra, wa lā tajal maahu al-usra, waummu bi ḏālika ahli wa waladī wa ikhwānī fīka, wa man waladanī minal-muslimīna wal-muslimāti, wal-muminīna wal-mumināti.

Artinya; Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya, pelita-pelita hikmah, pemilik nikmat, dan sumber-sumber keutamaan. Lindungi aku dengan mereka dari segala keburukan. Jangan siksa aku dalam keadaan lengah dan lalai. Jangan jadikan akhir urusanku penyesalan dan penyesalan. Dan ridhoi aku, karena sesungguhnya ampunan-Mu adalah untuk orang-orang yang zalim, dan aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.

Ya Allah, ampunilah aku atas dosa-dosaku yang tidak merugikan-Mu. Dan berilah aku apa yang tidak bermanfaat bagi-Mu. Karena sesungguhnya Engkau Maha Luas rahmat-Nya, Maha Indah hikmat-Nya. Maka berilah aku kelapangan, kemudahan, keamanan, kesehatan, syukur, ampunan, dan ketakwaan.

Turunkan kesabaran dan kejujuran kepadaku dan kepada para wali-Mu. Dan berilah aku kemudahan, dan jangan jadikan bersamanya kesulitan. Dan umumkan dengan itu keluargaku, anak-anakku, saudara-saudaraku di dalam-Mu, dan orang yang melahirkanku dari kalangan orang-orang muslim dan muslimah, dan orang-orang mukmin dan mukminat.

Ketiga, bersedekah. Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram yang memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Bulan ini dimuliakan oleh Allah SWT dan dilipatgandakan pahala bagi orang-orang yang melakukan amalan-amalan kebaikan di dalamnya.

Bersedekah di bulan Rajab, mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Pada hadis Ibnu Majah menyebutkan bahwa pahala sedekah di bulan Rajab dilipatgandakan hingga seribu dinar. Din, pada masa Rasulullah SAW, nilainya setara dengan emas seberat 4,25 gram. Bayangkan betapa besar ganjaran yang menanti bagi yang gemar bersedekah di bulan ini.

Di sisi lain, ada hadis lain yang diriwayatkan oleh Tirmidzi menyatakan, “Siapa yang bersedekah di bulan Rajab, Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati.” Ini merupakan gambaran betapa besarnya rahmat Allah bagi orang yang gemar bersedekah di bulan Rajab.

Demikian amalan bulan Rajab. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH