Bacaan Istighfar, Arti dan 10 Keutamaan yang Luar Biasa

Istighfar adalah memohon maghfirah (ampunan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa saja keutamaan dan bagaimana bacaan serta artinya? Berikut ini pembahasannya.

Tiada manusia yang bebas dari dosa. Kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang ma’shum, senantiasa dipelihara Allah dari dosa dan kesalahan. Allah mengajarkan kepada manusia untuk beristighfar sebagai salah satu bentuk taubat. Memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keutamaan Istighfar

Begitu banyak keutamaan istighfar yang bisa kita dapatkan dalam Al Quran dan hadits. Para ulama pun menyebutkannya dalam kitab-kitab fadhilah amal. Misalnya Imam Nawawi dalam Al Adzkar dan Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib.

1. Mendapat ampunan Allah

Siapa yang sungguh-sungguh memohon ampun kepada Allah, dia akan mendapat ampunan-Nya. Maka ketika kita terpeleset dalam dosa, segeralah beristighfar, memohon ampun kepada-Nya.

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa: 110)

إِنَّ الشَّيْطَانَ قَالَ وَعِزَّتِكَ يَا رَبِّ لاَ أَبْرَحُ أُغْوِى عِبَادَكَ مَا دَامَتْ أَرْوَاحُهُمْ فِى أَجْسَادِهِمْ. قَالَ الرَّبُّ وَعِزَّتِى وَجَلاَلِى لاَ أَزَالُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُونِى

Sesungguhnya syetan berkata, “Demi kemuliaan-Mu, aku akan selalu menyesatkan hamba-hamba-Mu selama ruh mereka ada dalam jasad mereka.” Lalu Allah berfirman, “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan selalu mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan kepada-Ku.” (HR. Ahmad dan Hakim; hasan)

Dengan memperbanyak istighfar, sungguh-sungguh memohon ampun dan bertaubat kepada Allah, dosa sebanyak apa pun akan diampuni-Nya. Meskipun setinggi awan di langit maupun sebanyak buih di lautan.

قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى

Allah berfirman, “Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu memohon dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu betapapun banyaknya (dosa) yang ada pada dirimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sekiranya dosa-dosamu mencapai awan di langit lalu kamu memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli.” (HR. Tirmidzi; hasan lighairihi)

2. Mendapatkan rahmat Allah

Dengan banyak beristighfar, seseorang akan mendapatkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan doa Nabi Salih ‘alaihis salam:

قَالَ يَاقَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dia (Shalih) berkata, “Hai kaumku, mengapa kalian meminta disegerakan suatu keburukan sebelum kebaikan? Mengapakah kalian tidak memohon ampun kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (QS An-Naml : 46)

3. Mendapat keberuntungan

Orang yang banyak beristighfar, ia akan mendapatkan keberuntungan. Terutama keberuntungan di akhirat. Begitu catatan amalnya banyak istighfar, yang didapatkan adalah keberuntungan demi keberuntungan di fase berikutnya hingga menuju surga.

طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِى صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا

“Beruntunglah orang yang di dalam catatan amalnya terdapat istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah; shahih)

4. Mendapat kebahagiaan

Pada yaumul hisab, ketika semua orang mendapatkan catatan amalnya, mereka ketakutan saat melihat keburukan demi keburukan yang telah dikerjakannya tercatat rapi dalam buku itu. Namun bagi orang yang banyak beristighfar, ia justru bergembira pada hari itu.

مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

“Barangsiapa yang ingin catatan amalnya menyenangkannya, maka perbanyaklah istighfar.” (HR. Baihaqi; hasan)

5. Hujan dan keberkahan langit

Istighfar juga mendatangkan keberkahan langit, di antaranya dalam bentuk hujan. Sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihi salam mengajarkan kepada umatnya.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. (QS. Nuh: 10-11)

Ibnu Katsir rahimahullan menjelaskan dalam tafsirnya, karena kandungan ayat ini, Surat Nuh disunnahkan dibaca saat Shalat Istisqa’.

6. Membuka pintu rezeki

Dengan banyak beristighfar, Allah membukakan pintu rezeki. Sehingga orang yang banyak beristighfar, mudah saja bagi Allah untuk membuatnya kaya.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh: 12)

“Nuh menghubungkan istighfar dengan rezeki-rezeki ini,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Qur’an. “Pada beberapa tempat dalam Al Qur’an juga disebutkan secara berulang-ulang kaitan kebaikan hati dan istiqamahnya pada petunjuk Allah dengan kemudahan rezeki dan kemakmuran.”

7. Mendapatkan keturunan

Dalam Surat Nuh ayat 12 tersebut, keutamaan istighfar bukan hanya Allah membanyakkan harta tetapi juga membanyakkan anak-anak. Maka orang yang banyak beristighfar, Allah mudahkan mendapatkan keturunan meskipun sudah bertahun-tahun seorang istri tidak hamil.

Keutamaan ini dipahami banyak ulama sehingga mereka menganjurkan orang yang ingin punya anak agar banyak beristighfar. Demikian pula ketika ada seseorang mengadu kepada Hasan Al Basri karena sudah lama menikah tapi belum punya anak. Lalu Hasan Al Basri menasehatkan, “Beristighfarlah kepada Allah”.

8. Keberkahan bumi

Selain keberkahan langit dengan diturunkannya hujan yang lebat dan bermanfaat, istighfar juga mendatangkan keberkahan bumi. Di antaranya dengan suburnya kebun-kebun dan mengalirnya air di sungai-sungai.

“Semuanya itu dengan syarat apabila kamu bertaubat kepada Allah dan memohon ampun serta taat kepada-Nya. Maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian dan menyirami kalian dengan keberkahan dari langit dan menumbuhkan bagi kalian keberkahan bumi,” terang Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.

“Sehingga bumi menjadi subur menumbuhkan tetanamannya dan menyuburkan bagi kalian air susu ternak kalian dan memberimu banyak harta dan anak-anak dan menjadikan bagi kalian kebun-kebun yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan di tengah-tengahnya dibelahkan sungai-sungai yang mengalir.”

9. Ditambah kekuatannya

Orang yang banyak beristighfar, akan ditambah kekuatannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa,’” (QS. Hud: 52).

10. Dikabulkan doanya

Keutamaan istighfar berikutnya adalah, orang yang banyak beristighfar akan dikabulkan doanya. Bukankah yang menghalangi terkabulnya doa adalah dosa dan kemaksiatan? Sementara dosa-dosa itu terhapus dengan istighfar.

Banyak kisah para ulama mengenai terkabulnya doa orang yang banyak beristighfar ini. Bahkan kadang cara pengabulannya unik dan tak disangka-sangka. Seperti seorang laki-laki yang banyak beristighfar, semua doanya dikabulkan kecuali satu yakni bertemu Imam Ahmad.

Imam Ahmad yang mendengar langsung dari orang di depannya itu terperanjat. “Berarti aku kemalaman di desa ini, lalu diusir dari masjid dan menumpang di rumahmu merupakan cara Allah mengabulkan doamu. Akulah Ahmad bin Hanbal,” kata beliau kepada laki-laki tadi.

Baca juga: Ayat Kursi

Bacaan Istighfar dan Artinya

Banyak bacaan istighfar yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau sendiri beristighfar minimal 70 kali dalam sehari semalam, bahkan dalam riwayat yang lain disebutkan minimal 100 kali. Padahal dosa-dosa beliau telah dijamin diampuni Allah baik yang telah lalu maupun yang akan datang.

1. Istighfar singkat

Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim, Rasulullah biasa membaca istighfar singkat ini tiga kali setelah sholat.

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

(Astaghfirullah)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.

Ada pula yang lebih panjang sedikit tapi tetap tergolong singkat.

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

(Astaghfirullahal ‘adhiim)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

2. Penghapus dosa sebanyak buih

Bacaan istighfar ini lebih panjang dengan keutamaan yang luar biasa. Yakni menghapus dosa meskipun dosanya sebanyak buih di lautan. Bahkan kalaupun pernah lari dari peperangan, sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Dawud.

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

(Astaghfirullah alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.

bacaan istighfar

Dalam riwayat Tirmidzi ada tambahan al adhiim sehingga menjadi:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

(Astaghfirullahal ‘adhiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih)

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya.

3. Astaghfirullah wa atubu ilaih

Disebutkan Bunda Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, bacaan istighfar ini sering dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau juga membacanya pada saat Fathu Makkah.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

(Subhaanallahi wabihamdih astaghfirullah wa atuubu ilaih)

Artinya: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.

Istighfar astaghfirullah wa atuubu ilaihi inilah yang paling sering dibaca Rasulullah. Minimal 70 kali dalam sehari semalam.

4. Sayyidul istighfar

Sayyidul istighfar ini sangat istimewa. Memang lafadznya lebih panjang daripada bacaan lainnya, tetapi ia sangat ringan jika dibandingkan keutamannya yang luar biasa.

Rasulullah mensabdakan, siapa yang membacanya di siang hari dengan yakin kemudian ia meninggal di hari itu, maka ia termasuk penghuni surga. Siapa yang membacanya di malam hari dengan yakin kemudian ia meningga di malam itu, maka ia juga termasuk penghuni surga.

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha semampuku untuk selalu berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari akibat buruk perbuatanku. Aku akui nikmat-Mu atas diriku dan aku juga mengakui betapa besarnya kesalahanku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

sayyidul istighfar

Waktu Terbaik dan Berapa Banyak Membacanya

Kapan waktu terbaik membaca istighfar dan berapa banyak membacanya? Pada intinya, kita dianjurkan untuk banyak beristighfar.

Berapa banyak bilangannya? Rasulullah mencontohkan, beliau beristighfar minimal 70 kali dalam sehari semalam, bahkan dalam riwayat yang lain disebutkan minimal 100 kali. Padahal dosa-dosa beliau telah dijamin diampuni Allah baik yang telah lalu maupun yang akan datang.

Mestinya kita yang banyak dosa dan tidak ada jaminan diampuni, lebih banyak lagi beristighfar. Para ulama telah memberikan keteladanan yang baik. Mereka bisa beristighfar ribuan kali dalam sehari semalam.

Kapan waktu terbaik beristighfar? Pertama, setelah sholat. Khusus untuk dzikir dan doa setelah sholat, Rasulullah mencontohkan beristighfar tiga kali.

Kedua, pagi dan petang. Rasulullah mencontohkan untuk membaca sayyidul istighfar dalam dzikir pagi dan petang. Ini pula yang diamalkan banyak ulama, termasuk dalam Al Ma’tsurat yang disusun Hasan Al Banna.

Ketiga, waktu sahur. Sebagaimana firman Allah: “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17)

Keempat, setelah menyadari telah berbuat dosa. Membaca istighfar di waktu ini harus lebih bersungguh-sungguh karena merupakan bentuk kesungguhan taubat.

Kelima, ketika menutup majelis. Yakni beristighfar dengan membaca doa kafaratul majlis.

Keenam, di waktu-waktu lainnya. Sebagaimana nasehat Hasan Al Basri: “Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di meja makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar dan di majlis-majlis kalian. Sungguh kalian itu tidak tahu kapankah ampunan Allah turun.”

Demikian pembahasan tentang istighfar mulai dari keutamaan, bacaan hingga waktu terbaik. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya sehingga mendapat ampunan dari Allah dan keutamaan lainnya. Wallahu a’lam bish shawab.

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]