Bacaan wirid Setelah Sholat yang Dianjurkan Rasulullah 

Bacaan wirid Setelah Sholat yang Dianjurkan Rasulullah 

Berikut ini adalah bacaan wirid setelah sholat yang dianjurkan Rasulullah. Salah satu ciri-ciri cinta adalah banyak menyebut nama yang dicintai. Sehingga ketika kita mencintai Allah SWT, tentunya kita akan banyak menyebut nama-Nya dengan berzikir kepada-Nya.

Berdzikir kepada Allah ini bukan hanya bukti cinta kita kepada Allah, namun juga merupakan perintah dari Sang Khalik yang di antaranya termaktub di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 152:

‌فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. 

Dari ayat tersebut jelas bahwa orang yang mengingat Allah akan diberikan ganjaran diingat kembali oleh Allah SWT. Berzikir kepada Allah ini pada dasarnya boleh dilakukan kapan saja. Namun, kondisi terdekat seorang hamba kepada Allah adalah ketika seorang hamba sedang melaksanakan shalat. 

Karena shalat adalah salah satu bentuk interaksi seorang hamba kepada Allah SWT. Oleh karena itu tidak heran jika Allah sendiri memerintahkan kepada hamba-Nya untuk berdzikir setelah melaksanakan shalat. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. An-Nisa’ [4]:103:

فَإِذَا قَضَيۡتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمۡۚ

“….Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring”

Dzikir setelah shalat ini kemudian dikenal dengan kata “wirid”. Untuk bacaan zikir yang diucapkan setelah shalat ini, telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, sahabat dan para ulama yang memuat tasbih, takbir, tahmid, tahlil dan permohonan ampun kepada Allah. 

Salah satu zikir setelah shalat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW disebutkan Imam Muslim di dalam kitab Shahih Muslim juz. 1 hal. 414, No. 591:

عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ‌إِذَا ‌انْصَرَفَ ‌مِنْ ‌صَلَاتِهِ ‌اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ» قَالَ الْوَلِيدُ: فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ: ” كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ؟ قَالَ: تَقُولُ: أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ

“Dari Tsauban ia berkata: tiap kali Rasulullah SAW apabila beliau selesai dari shalatnya maka beliau membaca istighfar tiga kali dan membaca allahumma anta assalam wa minka assalam tabārakta dzaljalāli wa al-ikrāmi 

(ya Allah Engkau adalah keselamatan, dari-Mu lah keselamatan, Maha Suci Engkau Sang pemilik keagungan dan kemuliaan). Walid berkata: lalu aku bertanya kepada Auza’i: bagaimana istighfar itu? Lalu ia menjawab: engkau mengucapkan astaghfirullah, astaghfirullah (aku memohon ampun kepada Allah)”.

Setelah membaca zikir ini, juga disunnahkan untuk membaca tasbih, takbir, tahmid dan tahlil sebagaimana keterangan yang dirangkum di dalam Majallah al-Buhūts al-Islāmiyyah juz. 63, hal. 62:

ويستحب للمصلي أيضا بعد كل صلاة من الصلوات الخمس بعد الذكر المذكور أن يقول: ‌سبحان ‌الله ‌والحمد ‌لله والله أكبر ثلاثا وثلاثين مرة. فتلك تسع وتسعون، ويقول تمام المائة: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير

“Dan bagi orang yang shalat setiap setelah melakukan shalat lima waktu disunnahkan juga untuk membaca subhanallah (Maha Suci Allah), walhamdulillah (segala puji bagi Allah), wallahu akbar (Allah Mahabesar) 33x. Hal itu jumlahnya 99.

Dan sebagai penyempurna menjadi 100 hendaklah membaca;

lā ilāha illā allah wahdahu lā syrīka lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadīr

(tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah kerajaan, milik-Nya lah pujian dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu)”.

Dengan demikian sebagai seorang hamba hendaklah kita tidak luput dari mengingat Allah dengan berzikir kepada-Nya. Sebuah maqolah arab pun pernah mengatakan:

من ليس لهُ وردٌ فهو قردٌ

“Barang siapa yang tidak memiliki wirid maka ia bagaikan monyet”

Demikian bacaan wirid setelah sholat yang dianjurkan Rasulullah.  Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH