Bagaimana Allah Mengundang Hamba-Nya?

Ketika menciptakan manusia, Allah telah menuliskan tujuan dari pernciptaan ini dalam firman-Nya.

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat:56)

Allah swt tidak pernah membutuhkan apapun. Allah tidak pernah butuh kepada hamba-Nya. Dia lah Yang Maha Mulia dan Maha Kaya.

Semua pemberian dari-Nya tidak mengurangi kekayaan-Nya sedikitpun. Dan nikmat terbesar yang Allah berikan dalam wujud ini adalah nikmat mengenal Allah swt.

Tujuan Allah menciptakan manusia agar mereka meraih kenikmatan yang agung ini.

Allah selalu menyeru kita untuk mengenal-Nya. Memanggil kita untuk mendekat kepada-Nya. Dan mengundang kita untuk mencintai-Nya.

Setiap wujud di alam ini sedang berteriak menyambut panggilan Allah. Dalam diri kita pun ada teriakan fitrah yang ingin mengajak untuk mendekat kepada-Nya.

Saudaraku, setiap sisi di alam ini adalah petunjuk untuk menuju kepada Allah swt. Tumbuhan, binatang dan seluruh ciptaan dari yang terkecil hingga yang terbesar adalah bagaikan kartu undangan yang mengajak kita untuk mengenal-Nya.

Allah swt menamakan diri-Nya sebagai Rabbul Alamin. Sebagai tanda bahwa seluruh urusan di alam semesta ini ada ditangan-Nya.

Sejak manusia berada dikandungan ibunya hingga ia dilahirkan dan menjadi dewasa, semuanya tetap berada dibawah bimbingan dan petunjuk dari Allah swt.

Allah swt tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya. Allah menjamin urusan makan hingga membimbing dalam urusan jiwa mereka.

وَٱلَّذِي هُوَ يُطۡعِمُنِي وَيَسۡقِينِ – وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ

“Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS.Asy-Syu’ara:79)

Dia pula yang memberikan petunjuk dan mensucikan hamba-Nya.

وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ

“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu.” (QS.Al-Baqarah:282)

وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ

“Tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS.An-Nur:21)

Dalam petikan doa salah seorang cucu Rasulullah saw yang dikenal sebagai ahli ibadah disebutkan :

أَنَا الصَّغِير الذي رَبَّيْتَهُ
أَنَا الجَاهِل الذي عَلَّمْتَه
أَنَا الضَّال الذي هَدَيتَه

Akulah yang kecil lalu kau pelihara..

Akulah yang bodoh lalu Kau ajari…

Akulah yang sesat lalu Kau beri hidayah..

Karena itulah Allah selalau menyeru kita untuk mendekat kepada-Nya dan menyahuti panggilan-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَجِيبُواْ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا يُحۡيِيكُمۡ

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (QS.Al-Anfal:24)

Kehidupan bukan hanya detakan jantung kita. Kehidupan yang diinginkan oleh Allah adalah kehidupan yang berjalan sesuai dengan akal dan bimbingan Allah swt.

Orang yang hidup namun tidak bisa mengambil cahaya hidayah Allah dan tidak menyahuti seruan-Nya maka ia disebut mayat dalam pandangan Al-Qur’an.

إِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَلَا تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوۡاْ مُدۡبِرِينَ

“Sungguh, engkau tidak dapat menjadikan orang yang mati dapat mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka telah berpaling ke belakang.” (QS.An-Naml:80)

Allah selalu mengajak kita agar kita memperoleh kehidupan yang sebenarnya. Bukan hanya kehidupan hewani semata. Maka sahuti seruan-Nya, mendekatlah kepada-Nya agar bukan hanya ragamu yang hidup tapi jiwamu juga hidup.

 

KHAZANAHALQURAN