Bekal Menjangkau Pintu Tobat

Secara harafiah, tobat memiliki arti menuju pada ketaatan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, setelah melakukan maksiat. Dan Allah sangat menyukai orang yang senantiasa bertaubat.
Dengan bertobat, orang-orang yang beriman akan mendapatkan banyak keberuntungan. Maksudnya adalah mendapatkan apa yang dicarinya dan selamat dari apa yang dikhawatirkannya.

Lalu apakah muslim wajib untuk selalu bertobat? Dalam buku 20 Amalan Pelancar Rezeki Dalam Berbisnis yang ditulis oleh Abu Ibrahim dijelaskan bahwa wajib hukumnya seorang muslim untuk bertaubat. Hal ini dijelaskan oleh Imam An Nawawi yang menerangkan bahwa bertaubat dari setiap dosa adalah hajib hukumnya bagi seluruh umat manusia.

Jika dosa yang telah dilakukan adalah dosa antara seorang hamba dengan Allah subhanahu wa ta’ala tanpa melibatkan atau memakan hak manusia lainnya, maka terdapat tiga syarat mutlak. Apabila salah satu syarat tersebut tidak ada, maka tobatnya tidak sah.

Pertama, pelaku maksiat harus mejauhi dosa tersebutu. Kedua, ia menyesali peerbuatan dosanya. Ketiga, ia harus memiliki keinginan yang sangat kuat untuk tidak mengulanginya.

Tetapi jika dosa yang telah diperbuat melibatkan hak manusia lainnya maka syarat keempaat berlaku, yaitu pelaku dosa haruslah memenuhi hak orang yang telah dizalimi. Jika hal itu berkaitan dengan uang (harta atu semisalnya) maka ia harus menggantinya dengan yang serupa atau setara jumlahnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jelas bahwa tobat tidak cukup melalui lisan saja. Taubat memerlukan usaha yang kuat dengan segenap tenaga untuk tidak mengulanginya lagi. Dan bekerja keras untuk menggantinya deenga perbuatan yang lebih baik.

Maka teruslah dan perbanyak memohon ampunan pada Allah. karena sebagai manusia mungkin saja masih banyak kesalahan yang telah kita torehkan dalam kehidupan kita, yang kita sadari atau yang tidak disadari

Pintu tobat  terbuka dan terbentang sangat luas. Maka tidak sepantasnya kita berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,

“Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar pelaku dosa pada siang hari bertaubat dan membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar pelaku dosa pada malam hari bertaubat hingga matahari terbit dari tempat tenggelamnya.”(HR. Muslim)

Sumber: 20 Amalan Pelancar Rezeki Dalam Berbisnis yang ditulis oleh Abu Ibrahim hal 65-66.

REPUBLIKA