Carilah Guru Menanamkan Keyakinan & Keistiqamahan

KATA para ulama: “Tanaman yang tumbuh sendiri tanpa ada yang menanam, menyirami, memupuk dan merawat biasanya sulit sekali berbuah. Begitu pulalah dengan penanaman ilmu dalam akal dan hati manusia, sulit untuk berbuah jika tanpa adanya guru yang mengajari, membimbing, dan merawat dengan doa setiap saat.” Kalimat inilah yang sering terngiang di telinga saya dan memotivasi saya untuk tidak berhenti mengaji dan berguru.

Ada beberapa cara guru menanamkan ilmu yang berbuah kepada para santrinya. Ada yang tak pernah berhenti membacakan kitab warisan para ulama salaf. Maka sangat terkenal sekali tradisi khataman kitab di beberapa majelis ta’lim dan pesantren. Lahirlah para pakar literatur kitab kuning dari tradisi yang seperti ini.

Indonesia sangat kaya dengan ulama dan santri seperti ini. Sayangnya masih belum “dimanfaatkan” secara maksimal oleh pemerintah dan masyarakat. Kebanyakan masyarakat terpesona dengan keterkenalan yang sesungguhnya hasil kerja iklan komersial.

Ada beberapa guru yang menanamkan ilmu kehidupan pada santrinya dengan cara bekerja dan pengabdian masyarakat. Guru seperti ini jarang bahkan tidak pernah membacakan kitab kepada santrinya. Tiap hari menyuruh santrinya ikhlas bekerja untuk Islam dan muslimin.

Lahirlah beberapa tokoh Islam yang menjadi tumpuan masyarakat karena dakwah bil haal (dakwah dengan fakta perilakunya) yang layak menjadi teladan. Dari tokoh seperti inilah bisa didapatkan motivasi kehidupan.

Ada guru yang menanamkan keilmuan dengan cara rajin riyadlah ruhaniyah (latihan jiwa), yakni dengan banyak berdzikir, berdoa dan berpuasa. Biasanya tak perlu sering bertatap muka dengan para muridnya di atas bumi, tapi pasti selalu bertemu di atas langit.

Lahirlah dari guru seperti ini tokoh-tokoh yang tulus mencintai dan menyayangi semua makhluk, yang tak pernah berhenti mendoakan kebajikan bagi semuanya. Dari tokoh seperti inilah kita bisa banyak belajar tentang hikmah dan rahasia hidup.

Saya sudah sering bertemu dengan model guru seperti di atas. Namun saya belum banyak mendapatkan ilmu dari para guru itu. Karenanya saya terus mencari sampai kini guna menggapai keyakinan dan keistiqamahan hidup. Marilah kita bersama-sama mencari. Salam, AIM. [*]

 

sumber: Mozai.Inilahcom