Daripada Umrah Berkali-kali, Lebih Baik Atasi Kemiskinan

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Ali Mustafa Yakub mengatakan, anggapan yang muncul tentang melakukan ibadah umrah di saat bulan suci Ramadahan sama pahalanya dengan ibadah haji, merupakan anggapan yang salah dan menyesatkan.

Ali Yakub mengingatkan para agen perjalanan haji dan umrah tidak memanfaatkan anggapan yang salah tersebut, menjadi sebuah promosi untuk mencari keuntungan.

Ia menuturkan anggapan tersebut, secara tidak langsung membuat banyak umat Muslim di Indonesia, khususnya mereka yang berpenghasilan tinggi dan sebenarnya sudah pernah melakukan umrah, melakukan ibadah umrah secara berulang-ulang kali.

”Tentu saja, hal tersebut tidak tepat karena Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah melakukan ibadah umrah secara berulang-ulang kali,” ungkap Ali Mustafa Yakub kepada Republika, di Jakarta, Jumat (21/8).

Menurut pengasuh Pesantren Hadis Darussunnah, ibadah haji atau umrah merupakan jenis ibadah multi dimensi, yang tidak melulu soal amaliyah saja melainkan juga harus dapat mengubah perilaku dari orang yang melakukannya.

Artinya, selain meningkatkan kualitas serta kuantitas ibadah dari orang yang melakukannya, ibadah haji atau umrh tidak boleh membuat orang yang menjalankannya menjadi tak peduli ibadah sosial. “Jangan cuma amaliyah tapi tidak perduli sosial,” kata Ali.

Ali mengungkapkan, tahun ini setidaknya delapan juta orang tercatat melakukan ibadah umrah, yang banyak diantara mereka sebenarnya sudah pernah melakukan ibadah umrah atau melakukannya untuk kesekian kali.

Dibandingkan menjalani ibadah umrah secara berulang-ulang, yang tak pernah dicontohkan Nabi Muhammad SAW, lebih baik jika umat Muslim menyumbangkan rezekinya untuk membantu menyelesaikan permasalahan sosial yang ada.

Ali menyebutkan salah satu contoh permasalahan sosial yang wajib mendapatkan bantuan, yaitu soal tingginya angka kemiskinan di Indonesia.

Ali menerangkan, sudah beberapa kali menemukan dan membantu orang-orang terlantar di sekitar Masjid Istiqlal, mulai dari yang terusir dari orang yang berpenyakit sampai orang yang beragama lain, yang kelaparan dan terlantar.

Ia menyarankan umat Muslim yang sudah pernah melaksanakan umrah, untuk lebih memilih menyumbangkan rezekinya kepada sosial dibanding menjalankan ibadah umrah secara berulang. “Akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk mengentaskan kemiskinan,” ujar Ali Yakub mengingatkan.

 

sumber: Republika Online