Dendam dan Dengki, Musuh Persatuan!

Allah berfirman,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ * ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ * وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman” Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS.al-Hijr:45-48)

Ayat ini menarik untuk kita kaji. Setelah menyebut kenikmatan surga yang sejahtera dan aman, Allah hendak menceritakan bahwa para penghuninya saling bersaudara dan hidup harmonis.

Namun sebelum menceritakan hal itu, Allah mengisyaratkan tentang sebuah sifat yang menjadi musuh persatuan dan kedamaian.

“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka.”

Allah membuang segala bentuk kedengkian, kecemburuan dan sifat khianat dari hati para penghuni surga sehingga mereka saling bersaudara dan penuh keharmonisan. Semua sifat itu terangkum dalam kata {الغل} yaitu “dendam/kebencian”.

Memang nyatanya, selama hati manusia masih belum bersih dari dendam dan kebencian maka ia tidak akan pernah bisa hidup tentram, aman dan nyaman. Mustahil akan terwujud suasana persatuan yang penuh cinta selama api kebencian masih terus membara.

Jika kebencian itu terus dipelihara, maka yang ada hanya permusuhan, peperangan dan hilangny rasa aman.

Fitrah setiap manusia mendambakan ketenangan dan keharmonisan, maka mari kita bersama-sama membersihkan hati yang penuh kebencian agar tercipta suasana aman, damai dan sejahtera.

KHAZANAH ALQURAN