Disebut dalam Alquran, Apa Saja Manfaat Buah Delima?

Disebut dalam Alquran, Apa Saja Manfaat Buah Delima?

Alquran beberapa kali menyinggung khasiat buah delima, seperti yang tertuang dalam surat Al-Anaam ayat 99 dan 141 serta surat Ar-Rahman ayat 68-69.

Sebuah penelitian mendapati khasiat buah delima dalam menghambat penuaan. Seperti dilansir About Islam, Sabtu (13/8/2022), ilmuwan mendapati sebuah molekul dalam buah delima yang diubah oleh mikroba dalam usus sehingga memungkinkan sel-sel otot melindungi diri mereka sendiri dari salah satu penyebab utama penuaan.

Penulis studi, Patrick Aebischer menjelaskan sel-sel manusia semakin berjuang untuk beregenerasi seiring bertambahnya usia. Peristiwa ini disebut mitokondria yang seiring berjalannya waktu menumpuk di dalam sel.

Dia melanjutkan, degradasi ini mempengaruhi kesehatan banyak jaringan, termasuk otot, yang secara bertahap melemah selama bertahun-tahun. Penumpukan mitokondria yang disfungsional juga diduga berperan dalam penyakit penuaan lainnya seperti Parkinson.

Ilmuwan kemudian mengidentifikasi sebuah molekul berhasil beregenerasi secara mandiri untuk mendaur ulang komponen mitokondria yang rusak alias urolithin A. Ini adalah satu-satunya molekul yang diketahui dapat meluncurkan kembali proses pembersihan mitokondria atau dikenal sebagai mitofag

“Ini adalah zat yang sepenuhnya alami, dan efeknya sangat kuat dan terukur,” Patrick Aebischer. 

Para ilmuwan memulai dengan menguji hipotesis mereka pada tersangka biasa: nematoda C. Patrick menhelaskan, ini adalah subjek tes favorit di antara para ahli penuaan, karena setelah 8-10 hari saja sudah dianggap tua.

“Umur cacing yang terpapar urolitin A meningkat lebih dari 45 persen dibandingkan dengan kelompok kontrol,” katanya.

Dia melanjutkan, namun yang perlu dicatat adalah bahwa buah itu sendiri tidak mengandung molekul ajaib. Tetapi, sambung dia, molekil ajaib itu diubah menjadi urolitin A oleh mikroba yang lebih dulu menghuni usus.

Dia melanjutkan, Karena itu jumlah urolitin A yang dihasilkan dapat sangat bervariasi, tergantung pada spesies hewan dan flora yang ada di mikrobioma usus. Beberapa individu tidak menghasilkan sama sekali.

“Jika Anda salah satu yang kurang beruntung, mungkin saja jus delima tidak akan membantu Anda. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki mikroba yang tepat di dalam perut mereka, para ilmuwan sudah mencari solusi” katanya.

Sebuah perusahaan yang baru didirikan yakni Amazentis telah mengembangkan metode untuk memberikan dosis urolithin A yang dikalibrasi dengan baik. Perusahaan saat ini sedang melakukan uji klinis pertama yang menguji molekul pada manusia di rumah sakit Eropa.

IHRAM