Doa Memilih

“Apabila salah satu dari kalian dihadapkan pada permasalahan, maka hendaknya ia shalat dua rakaat selain shalat fardlu, kemudian hendaknya ia berdoa: ‘Ya Allah sesungguhnya aku meminta pilihanMu dengan ilmuMu, dan meminta keputusan dengan ketentuanMu, Aku meminta kemurahanMu, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan aku tidak ada daya untuk menentukan, Engkaulah yang mengetahui dan aku tidaklah tahu apa-apa, Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara gaib.

Ya Allah sekiranya Engkau mengetahui bahwa perkara ini adalah baik bagiku saat ini dan di waktu yang akan datang, atau baik bagi agamaku dan kehidupanku serta masa depanku maka tentukanlah itu untukku dan mudahkanlah ia bagiku lalu berkatilah…’” (HR. Ahmad).

Tak lama lagi, kita akan memilih calon pemimpin umat. Tentunya, semua kita berharap memilih calon yang terbaik. Namun siapa yang kita lihat dengan mata sebagai pilihan yang terbaik, bisa jadi tidak demikian yang sesungguhnya. Kita makhluk lemah, sehingga dianjurkan memohon petunjuk kepada Allah agar mampu memilih calon pemimpin yang tepat.

Apalagi bila salah memilih, bukan hanya beberapa orang yang dirugikan. Juga bukan hanya sebentar kerugiannya. Banyak orang dan bertahun-tahun akan rugi, bila ternyata yang terpilih tak layak memimpin umat.

Jangankan memimpin umat yang banyak jumlahnya, memimpin diri sendiri juga belum sanggup. Misalnya, tak sanggup memimpin hawa nafsunya ketika berhadapan dengan harta banyak dan perubahan zaman. Akibatnya, hak-hak umat untuk berkehidupan yang layak diselewengkan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Bila mendapati calon pemimpin yang mengedepankan hawa nafsu dengan memakan hak-hak orang, namun kita tetap memilihnya karena ertimbangan orang dekat atau kerabat, itu adalah suatu pengkhianatan.

 

Oleh: Jarjani Usman

sumber:Serambi Indonesia