Hukum Selingkuh dengan Mertua

Hukum Selingkuh dengan Mertua

Jagat maya Indonesia kembali dikejutkan dengan berita perselingkuhan Rozy (suami Norma Risma) dengan mertuanya (Ibunya Norma Risma). Lantas, bagaimanakah hukum selingkuh dengan mertua?

Dalam literatur kitab klasik, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw melarang keras prilaku penipuan yang dapat memisahkan antara suami dan istri. Beliau mengancam tidak akan memasukkan orang tersebut dari kalangan umat Nabi.

Begitu besar ancaman ini karena banyaknya mudharat yang menimpa terhadap anggota keluarga, lebih-lebih pada psikis istri dari pasangan yang berselingkuh tersebut.

Hal ini sebagaimana sabda nabi dalam Sunan Abi Daud, juz 2, halaman 253,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِهَا ، أَوْ عَبْدًا عَلَى سَيِّدِهِ

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya.

Syekh Abdul muhsin ubad dalam kitab Syarah Sunan Abi Daud memberi penjelasan mengenai keterangan hadis tersebut. Beliau memaknai makna penipuan itu dengan berusahanya seseorang untuk merusak hubungan sepasang suami istri.

Usaha destruktif ini misalnya seperti berhubungan dengan perempuan lain selain istrinya. Sebagaimana penjelasan beliau berikut,

والتخبيب هو إفساد المرأة على زوجها، بأن يسعى إلى أن يفسد ما في قلبها حتى يكون الفراق

Artinya : “Takhbib merupakan merusak hubungan wanita dan suaminya. Seperti membuat sakit hati istri sehingga memaksa  dia untuk bercerai dari suaminya.”

Pemilik kitab Syarah sunan abi daud ini juga menjelaskan ancaman nabi terhadap pelaku perselingkuhan. Menurut beliau redaksi laisa minna dalam hadis menunjukan seseorang yang berselingkuh dihukumi keluar dari ajaran nabi. Orang itu dihukumi pelaku maksiat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebagaimana dalam perkataan beliau berikut,

وقوله: (ليس منا) يدل على تحريمه وأنه من الأمور المحرمة، وأن من يفعل ذلك فقد عرض نفسه لأن يكون من أهل هذا الوصف، لكن لا يعني ذلك أنه ليس من المسلمين، بل هو مسلم، ولكنه ليس على المنهج الصحيح وعلى الطريق الصحيح، بل هو عاص ومخالف

Artinya: “Sabda nabi (tidak termasuk golongan kita) menunjukan keharaman perilaku tersebut dan tergolong dari perbuatan yang diharamkan. Seseorang yang melakukan hal ini sekalipun tidak sampai ke taraf kafir tetapi dapat mengeluarkan seseorang dari jalan yang lurus dan manhaj yang sohih”

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perselingkuhan merupakan perilaku menyimpang yang diharamkan oleh agama. Nabi Saw mengancam tidak akan memasukkan orang tersebut dari kalangan umat nabi. Begitu besar ancaman ini melihat banyaknya mudarat yang menimpa terhadap anggota keluarga, lebih-lebih dari psikis istri pasangan tersebut.

Demikian penjelasan mengenai hukum selingkuh dengan mertua. Semoga bermanfaat.

Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH