Hukum Suami Tidak Makan Masakan Istri

Hukum Suami Tidak Makan Masakan Istri

Di antara permasalahan yang sering terjadi di dalam rumah tangga dan sering dikeluhkan oleh seorang istri adalah suami tidak mau makan masakan istri. Dia lebih suka makan di tempat lain, seperti di warung makan dan lainnya. Tentu hal ini membuat hati seorang istri kecewa dan sedih. Sebenarnya, bagaimana hukum suami tidak makan masakan istri ini?

Pada dasarnya, seorang suami tidak memiliki kewajiban makan masakan istri atau makan bersama istri. Menurut para ulama, makan masakan istri atau makan bersama istri bagi suami hanya sunnah, tidak wajib.

Ini sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syarafuddin Abu Naja Al-Hajawi dalam kitab Al-Iqna’ li ThalibiL Intifa’ berikut;

يستحب الأكل مع الزوجة

Disunnahkan makan bersama istri.

Hanya saja, meski sunnah, namun suami dalam Islam sangat dituntut untuk selalu berbuat baik kepada istrinya dan menyenangkan hatinya, baik dengan perkataan dan perbuatan, termasuk di antaranya dengan menghargai dan memakan masakannya. Jika istri senang bila suami makan masakannya, maka sudah seharusnya seorang suami memakannya.

Ini berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Nisa’ ayat 19 berikut;

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Dan bergaullah dengan para istri dengan baik. Jika kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini sebagai berikut;

طيِّبُوا أقوالكم لهن وحَسّنُوا أفعالكم وهيئاتكم بحسب قدرتكم كما تحب ذلك منها ، فافعل أنت بها مثله ..وكان من أخلاقه صلى الله عليه وسلم أنه جَمِيل العِشْرَة دائم البِشْرِ ، يُداعِبُ أهلَه ، ويَتَلَطَّفُ بهم ، ويُوسِّعُهُم نَفَقَته ، ويُضاحِك نساءَه ، حتى إنه كان يسابق عائشة أم المؤمنين يَتَوَدَّدُ إليها بذلك ، ويجتمع نساؤه كل ليلة في بيت التي يبيت عندها رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فيأكل معهن العشاء في بعض الأحيان ، ثم تنصرف كل واحدة إلى منزلها

Artinya:

Hendaknya kalian memperindah ucapan kalian pada para istri, dan berbuat baik dengan perbuatan dan tingkah laku sesuai kemampuan kalian, sebagaimana kamu ingin dapatkan dari mereka. Maka lakukanlah sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh mereka..Di antara akhlak Rasulullah Saw adalah beliau baik pergaulannya dan selalu ceria, bergurau dengan istrinya, berlemah lembut dengannya, mencukupi nafkahnya, membuat istrinya tertawa, bahkan beliau bermain lomba lari dengan Aisyah untuk menyenangkan hatinya, dan beliau juga selalu berkumpul dengan para istrinya setiap malam dalam sebuah rumah dimana beliau bermalam, kemudian kadang-kadang beliau makan malam bersama mereka, lalu mereka pergi ke rumah masing-masing.

BINCANG SYARIAH