Inilah Manfaat Berbuat Baik di Dunia dan Akhirat

Sungguh, agama Islam memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berinteraksi dengan baik dalam segala hal. Sebab, berbuat baik itu mempunyai hasil dan pengaruh yang baik bagi seseorang, baik ketika ia masih hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Di antara manfaat yang didapatkan seseorang yang senantiasa berbuat baik adalah sebagai berikut:

Iman seseorang bertambah

Akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah menyakini, bahwa keimanan itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

Ihsan merupakan tingkatan paling tinggi dari pengamalan ketaatan, bahkan itu adalah inti dari pengamalan ketaatan. Oleh karena itu, Jibril menyampaikan pertanyaan tentang Ihsan setelah Iman dan Islam ketika bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sebagaimana dalam hadits yang sudah masyhur, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata,

“Suatu hari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersama kaum muslimin, maka datanglah Jibril bertanya, “Apakah makna Iman?”

Nabi menjawab, “Iman adalah kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan hari akhir.”

Ia bertanya lagi, “Apakah makna Islam?”

Nabi menjawab,

“Islam adalah engkau beribadah hanya kepada Allah semata, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan.”

Ia bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan Ihsan?”

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab,

“Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka Allah Maha melihatmu.”

Ia bertanya lagi, “Kapankah Hari Kiamat?”

Nabi menjawab,

“Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya, saya akan menyebutkan tanda-tandanya; yaitu apabila seorang budak melahirkan majikannya, apabila pengembala onta hitam berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan, dan (ilmu tentang hari kiamat) ini termasuk pada lima hal yang tidak ketahui kecuali Allah.”

Kemudian Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam membacakan ayat,

إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat.” (QS. Luqman: 34).

Kemudian orang itu pergi.

Nabi bersabda, ”Suruh ia kembali.” Namun, para shahabat sudah tidak menemukan jejaknya lagi.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

”Dia adalah Malaikat Jibril, yang datang mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka.” (HR. Al-Bukhari).

 

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]