Kapankah Dosa Kecil Menjadi Dosa Besar?

DOSA kecil menjadi dosa besar pada lima keadaan berikut ini:

1. Terus menerus

Melakukan dosa kecil secara terus menerus menjadikannya besar. Allah Taala berfirman,

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak terus menerus melakukan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imraan [3]: 135)

2. Meremehkan dosa

Disebutkan hadits dalam Shahih Bukhari, Dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata,

“Sesungguhnya kalian melakukan suatu amalan dan menyangka bahwa itu lebih tipis dari rambut. Namun kami menganggapnya di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang membinasakan.” (HR. Bukhari no. 6492)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat (terbang) di depan hidungnya.” (HR. Bukhari no. 6308)

3. Merasa gembira dengan dosa

Merasa gembira dengan dosa menyebabkan pelakunya tidak bertobat dan terus menerus melakukannya. Bahkan ketika ia terluput dari dosa, ia akan merasa sedih. Padahal kata Rasulullah:

“Barang siapa yang merasa gembira dengan kebaikannya dan merasa sedih dengan keburukannya maka ia adalah mukmin.” (HR Ahmad)

4. Terang-terangan berbuat dosa

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata,

Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu. Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Yang melakukannya adalah seorang pemuka yang diikuti

“Barangsiapa mencontohkan suatu perbuatan baik di dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkannya setelahnya dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa mencontohkan suatu perbuatan buruk di dalam Islam, maka ia akan memperoleh dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka.” (HR Muslim)

 

 

[Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2311417/kapankah-dosa-kecil-menjadi-dosa-besar#sthash.XeqilD3o.dpuf