Keistimewaan Aisyah sebagai Istri Dunia dan Akhirat Rasulullah

Keistimewaan Aisyah sebagai Istri Dunia dan Akhirat Rasulullah

Dari Aisyah RA berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Suatu hari Jibril memperlihatkan (kepada Rasulullah SAW) gambar Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari mengatakan, “Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di akhirat.” (HR. At-Tirmidzi)

Bagi seorang muslim, nama Aisyah istri Rasulullah pastinya sudah tidak asing lagi. Sebelum menikahi Aisayah, Rasulullah telah mendapatkan kabar dari malaikat Jibril bahwa kelak Aisyah akan menjadi istri yang akan menemaninya di dunia maupun di akhirat kelak.

Aisyah merupakan putri dari sahabatnya Abu Bakar As-Siddiq, bahkan banyak kisahnya yang diabadikan dalam kitab suci al-Quran. Aisyah lahir pada 614 M oleh ibu bernama Ummu Ruman, istri kedua Abu Bakar As-Siddiq. Perempuan yang dijuluki humairah ini merupakan istri ketiga yang dinikahi Rasulullah setelah Khadijah dan Saudah binti Jam’ah.

Rasulullah menikahi Aisyah pada tahun kesepuluh kenabian di bulan Syawal. Saat itu usia Aisyah 6 tahun dan ada juga versi riwayat yang berbeda. Namun Rasulullah baru menggaulinya saat Aisyah berusia 9 tahun. Di antara istri-istri Rasulullah yang lain, hanya Aisyahlah yang dinikahi dalam keadaan masih gadis.

Adapun beberapa keistimewaan Aisyah sebagai istri Rasulullah. Pertama, Aisyah digandang-gandang menjadi perempuan yang paling dicintai oleh Rasulullah. Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, menjadi satu-satunya istri Rasulullah yang pernah berjumpa oleh malaikat Jibril.

عن مسروق قالت عائشة رضي الله عنها: قلت: يا رسول الله من هذا؟ قال: بمن شبهته؟ قلت: بدحية. قال: لقد رأيت جبريل

Artinya: “Dari Masyruq, Aisyah RA berkata: “Wahai Rasulullah SAW, siapa orang itu?” Rasulullah bertanya, “Dengan siapa kau serupakan dia?” Aisyah menjawab, “Dengan Dihyah.” Rasul berkata, “Engkau telah melihat Jibril.” (H.R al-Hakim)

Ketiga, merupakan istri yang cerdas dan berwawasan luas. Di usianya yang masih remaja, saudari dari Abdurrahman ini sudah mewarisi banyak ilmu dari Nabi. Aisyah juga banyak berkontribusi dalam keilmuan Islam dan menguasai berbagai ilmu, diantaranya ilmu Al-Qur’an, hadis, fiqih, bahasa arab dan syair.

Beliau menjadi satu-satunya sahabat perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadis. Ia menduduki posisi keempat setelah sahabat Abu Hurairah, Ibnu Umar dan Anas bin Malik.

Sebanyak 2210 butir hadist yang telah berhasil ia dapatkan baik dari Rasulullah secara langsung maupun dari sahabat lainnya. Kepiawaiannya dalam bidang hadis tidak dapat diragukan lagi. Bahkan ia tidak segan-segan mengoreksi hadis yang diriwayatkan oleh sahabat lainnya.

Abu Musa berkata “Apa-apa yang musykil bagi kami para sahabat Rasulullah Saw tentang hadis apa saja, kami tanyakan kepada Aisyah, maka kami peroleh ilmu daripadanya (HR.Tirmidzi)

Keempat, Aisyah juga mendapat keistimewaan dari Allah, dengan diturunkannya surat an-Nur ayat 11-26 yang secara khusus memngungkapkan untuk membebaskan Aisyah dari fitnah yang dikenal dengan hadisul ifki (berita bohong).

Ayat tersebut memberitahukan kepada Rasulullah bahwa Aisyah istrinya merupakan wanita suci yang tidak pernah terlibat perselingkuhan dengan Shafwan bin Muaththal sebagaimana yang dituduhkan okeh kaum munafik kepadanya.

Kelima, Wahyu Turun Saat Nabi Bersama Aisyah. Rasulullah pernah mendapatkan wahyu ketika Rasulullah sedang berselimut dengannya. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak pernah menurunkan wahyu ketika aku sedang berselimut dengan siapapun selain Aisyah” (HR: Bukhari).

Dalam setiap kemuliaan yang dimiliki Aisyah terlihat bahwa dalam sejarah keilmuan Islam menunjukkan bahwa Islam tidak membatasi wanita untuk menuntut ilmu dan berkontribusi dalam memajukan agama Islam.

ISLAMKAFFAH