KH A Mustofa Bisri Diterbangkan Takdir

Diterbangkan takdir aku sampai negeri-negeri beku
wajah-wajah dingin bagai mesin
menyambutku tanpa menyapa
kutelusuri lorong-lorong sejarah
hingga kakiku kaku
untung teduh wajahmu
memberiku istirahat
hangat matamu
mendamaikan resahku
maka kulihat bunga-bunga sebelum musimnya

Gemuruh mesin terdengar bagai air terjun
dan guguran daun-daun
meruap aroma dusun
maka dengan sendirinya
kusebut namamu
dan terus kusebut namamu
aku ingin kasih,
melanjutkan langkahku.

 

INILAH MOZAIK