Luar Biasa, Betapa Tegarnya Keluarga Ini

DI masa awal Islam, terdapat sebuah keluarga kecil dan miskin yang terdiri dari empat individu; semuanya Muslim.

Mereka bertahan dalam menghadapi berbagai macam bentuk siksaan dari kaum musyrik Quraish dengan cara yang amat menakjubkan.

Keempat sosok pribadi tegar itu adalah Yasir dan Sumayyah (suami-istri) beserta kedua anaknya, Ammar dan Abdullah.Yasir begitu tegar dalam menghadapi cambukan bertubi-tubi musih. Tapi, dia tetap memilih Islam hingga hembusan nafasnya yang terakhir.

Istrinya, Sumayyah, juga tetap tegar dan bertahan dalam menghadapi siksaan. Hidup perempuan lanjut usia itu berakhir di tangan Abu Jahal. Laki-laki durjana itu mendaratkan pukulan di perutnya. Akhirnya, dia mereguk kesyahidan.

Selain melakukan penyiksaan jasmani, Abu Jahal juga melakukan penyiksaan ruhani. Dia berkata kepada wanita tua yang bungkuk itu,

“Engkau beriman kepada Muhammad bukan karena Tuhan, tapi karena terpesona pada ketampanan Muhammad dan jatuh cinta padanya.”

Sementara itu, Abdullah juga harus menghadapi berbagai macam siksaan. Tapi sama seperti orang tuanya, dia tetap tegar dan pantang menyerah.

Ammar pun tak luput dari siksaan kaum musyrik Quraisy. Dia ditelentangkan di atas padang pasir di tengah terik matahari, tanpa busana. Kemudian, dipakaikan di tubuhnya sebuah baju besi lalu dibaringkan di kerikil Mekkah yang panasnya seperti batu membara, sehingga gelang-gelang baju besi itu menusuk ke kulitnya.

Kaum musyrik Quraish berkata padanya, “Tinggalkan Muhammad dan sembahlah berhala Latta dan Uzza.” Tapi dia tetap tegar dan tabah dalam menghadapi semua itu, dan sama sekali tak menyerah.

Tubuh Ammar dipenuhi luka dan bekas sundutan api, sehingga tatkala Rasulullah melihatnya, seakan-akan dia menderita penyakit belang.

Bekas siksaan itu terdapat pada wajah, tangan, dan sekujur tubuhnya.

Kepada keluarga mulia ini, Rasulullah bersabda, “Bertahanlah wahai keluarga Yasir, bersabarlah! Kelak, tempat kalian di surga.”

 

MOZAIK