Martabat Manusia dalam Pandangan Islam

Martabat Manusia dalam Pandangan Islam

Di dalam Alquran disebutkan:

“Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam dan membawa mereka di darat dan di laut dan memberikan kepada mereka dari hal-hal yang baik dan lebih mengutamakan mereka dari apa yang Kami ciptakan, dengan preferensi (yang pasti).” (QS. Al-Israa: 70)

Menurut ayat di atas, manusia bermartabat bukan karena keyakinan atau perbuatannya; melainkan, itu sangat intrinsic, merupakan fakta bahwa Anda adalah seorang manusia, Anda segera menjadi pemegang martabat dan integritas manusia. Itu adalah sesuatu yang diberikan Islam kepada Anda dan tidak pernah memisahkan Anda, dan tidak pernah meninggalkan Anda.

Apakah Semua Orang Bermartabat?

Manusia pada dasarnya baik. Dari mana pendapat tersebut berasal?

Alquran memberi tahu kita bahwa manusia telah secara aktif diciptakan dengan cara yang sangat pribadi oleh Tangan Tuhan yang langsung.

Pakar Alquran, Imam Shihab Ad-Din al-Alusi berpendapat bahwa “semua anggota umat manusia, termasuk yang saleh dan berdosa, diberkahi dengan martabat, kemuliaan dan kehormatan. Konsep-konsep ini tidak eksklusif untuk kelompok atau kelas orang tertentu.”

Ketika orang bertanya kepada Al-Farabi tentang kebaikan yang harus dibagikan oleh manusia, komentar pertama yang dia buat adalah “kita semua harus berbagi status.”

Yang dimaksud dengan status adalah bahwa semua manusia adalah pemegang harkat dan martabat manusia.

Konsep Islam tentang martabat manusia dapat membantu kita merumuskan jawaban atas banyak pertanyaan kehidupan.

Sumber

Human Dignity in Islamic Tradition

IHRAM