Mengimani Kiamat

Allah SWT memiliki kuasa atas segala hal yang akan terjadi dunia ini, termasuk dalam hal azab. Sebagai umat Islam, percaya adanya azab Allah adalah bentuk keimanan kepada Allah.

Ustaz Bachtiar Nasir dalam kelas tadabur pagi bertajuk “Menantang Azab Allah Adalah Perilaku Kekufuran” di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Selasa (8/1), mengatakan, umat Islam wajib memercayai adanya azab Allah. Azab diturunkan bagi mereka orang-orang kafir.

“Azab ini tak ada yang pernah bisa me nolaknya karena azab datangnya dari Allah yang punya tempat-tempat naik,” ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Bachtiar menjelaskan dan menadaburi tentang isi surah al- Ma’rij. Menurut dia, pada awal surah tersebut, Allah menceritakan penghinaan kaum musyrikin atas informasi kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Orang-orang seperti ini akan mendapatkan azab dari Allah. Namun, ada beberapa orang sombong yang justru menantang azab Allah. Dia adalah Abu Jahal dan Nadhr bin Harits bin Kildah. Kedua nama tersebut adalah orang yang tidak percaya kepada azab Allah.

Padahal, azab pasti akan datang kepada mereka yang mengingkari perintah-Nya. “Padahal, peristiwa hari kiamat dan ancamannya pasti terjadi,” ka tanya.

Menelaah awal surah al- Ma’rij, Ustaz Bactiar menambah kan, pada dasarnya akan dihadapkan terhadap diri sendiri. Artinya surah ini akan membuat seseorang mempertanyakan keimanannya tentang hari kiamat dan azab Allah.

Dia menuturkan, mereka yang melakukan kemaksiatan tidak memercayai adanya hari kiamat. Menghadapinya diperlukan kesa baran kuat seperti menghadapi kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Pada ayat 1-4 surah al- Ma’arij, kata Ustaz Bachtiar, ma nusia akan dihadapkan dengan orang-orang yang mengingkari hari kiamat. Kemudian, surah tersebut pun akan memberikan gambaran bahwa kiamat pasti akan terjadi. Ustaz Bachtiar menegaskan, umat Islam wajib mem punyai keyakinan tentang datangnya hari kiamat.

Jika keyakinan tersebut sudah tertanam dalam diri mereka, harus diba rengi dengan peningkatan amal saleh sebagai persiapan menghadapi hari kiamat. “Mengimani hari akhirat itu membuat kita semakin pasrah pada takdir. Artinya akal dan mental punya kesiapan menerima takdir itu,” tutur dia.

Menurut dia, kadar keimanan seseorang akan memengaruhi keyakinan seseorang terhadap datangnya hari kiamat. Untuk itu, Ustaz Bachtiar mengajak umat Islam agar menjalani hidup berorientasi akhirat. Cara tersebut merupakan jalan menumbuhkan keyakinan tentang hari akhir. “Orang yakin pada janji Allah dan takut pada ancaman Allah, insya Allah hidup orientasi akhi rat akan tercapai,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Bachtiar juga mengajak agar umat Islam meningkatkan ketakutannya kepada Allah. Me reka yang takut kepada Allah, menurutnya, Ustaz Bachtiar di yakini hidupnya akan bahagia. Allah, katanya, sangat baik kepada makhluk-Nya.

Ustaz Bachtiar menyebutkan tentang poin di awal surah al- Ma’arij, azab pasti terjadi bagi orang-orang kufur. Kemudian, azab tersebut tidak dapat ditolak sebab azab datang dari Allah. Ustaz Bactiar menyerukan agar umat Islam berlomba-lomba mencapai kemuliaan Allah ketika di akhirat nanti. Untuk itu, persiapan harus dilakukan sejak berada di dunia.

Ustaz Bachtiar meng ingatkan agar umat Islam tidak disorientasi hidup. “Jangan salah pilih jalan hidup. Takwa adalah salah satu ja lannya. Itu orang paling mulia. Jangan pilih jalan karier yang belum jelas. Di dunia hidup hanya sekali. Hidup jangan coba-coba. Untuk menapaki kemuliaan pelajari Alquran,” kata dia.