Menuntun Langkah Jemaah Haji pada Lintasan Sai

Makkah (Kemenag) — Ratusan orang masih tampak memutari lintasan thawaf di Baitullah, ketika petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) Ferry menemukan sosok perempuan paruh baya berjalan terseok. Perempuan tersebut tampak kelelahan usai menyelesaikan thawafnya. 

Siti (bukan nama sebenarnya), adalah jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang 02 embarkasi Batam (BTH-02). Ia terpisah dari rombongannya yang sedang melaksanakan rangkaian umrah wajib usai mereka tiba di Kota Makkah, Minggu (14/07) malam. 

“Beliau ada di sekitar mathaf dalam kondisi kelelahan. Tapi, semangatnya menggebu untuk meneruskan prosesi umrahnya,” ujar Ferry, Senin (15/07). 

Bersama Taufik, rekannya sesama perawat di RS Haji Jakarta  yang juga anggota P3JH, Ferry pun menawarkan bantuan  untuk membantu Siti menyelesaikan umrahnya. “Alhamdulillah beliau bersedia untuk dibantu untuk melintasi lantai sai ini,” tutur Ferry. 

Air mata pun tak terbendung dari dua kelopak mata Siti kala dirinya mampu menyelesaikan sai berkat bantuan dua pemuda tersebut. 

Sementara, tak lama berselang,  di sekitar bukit Marwah, paramedis P3JH Agus tengah memberikan penanganan awal kepada jemaah yang keram kaki. Eni (bukan nama sebenarnya), merasakan keram pada kakinya usai menahan dinginnya lantai sai. 

“Lantai sai ini cukup dingin sehingga seringkali jemaah mengalami keram saat melintasinya. Kami sarankan jemaah beristirahat terlebih dahulu bila merasakan kakinya mulai lelah. Jangan paksakan diri,”pesan Agus. 

P3JH merupakan salah satu bagian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang bertugas untuk memberikan pelayanan, perlindungan, dan pembinaan bagi jemaah saat mereka mengerjakan ibadah umrah setibanya di tanah suci Makkah. Bersama dengan tim perlindungan jemaah (linjam) dan tim gerak cepat (TGC), P3JH berjaga di enam titik yang telah ditetapkan di bawah koordinasi Sektor Khusus Haram.

“Setiap hari, secara bergiliran kami akan berjaga di enam titik yang telah ditentukan,” ungkap Taufik. 

Taufik menyatakan bahwa P3JH juga hadir untuk membantu jamaah yang kesulitan dalam menyelesaikan ibadah wajibnya. Pembentukan tim ini diinisiasi oleh Kementerian Agama pada pelaksanaan haji 2018 lalu.

P3JH kembali diturunkan dalam musim haji kali ini dengan beranggotakan 26 orang yang memiliki latar belakang kedokteran, tenaga kesehatan, serta para medis. Tim ini gabungan dari dokter yang berasal dari Perguruan Tinggi Islam Negeri dan TNI. 

Untuk menunjang tugas mereka, tim ini juga dilengkapi perlengkapan penunjang seperti tandu dan kursi roda. P3JH tidak hanya membantu jemaah bila mengalami gangguan kesehatan saja, tapi juga mendampingi jemaah yang kesulitan dalam penyelesaian rukun ibadah.

KEMENAG RI