Motivasi Anak-Anakmu untuk Mencintai Kebaikan (Bagian 2)

Di antara contoh perbuatan-perbuatan baik yang perlu diajarkan kepada anak-anak Anda adalah sebagai berikut:

  1. Mendoakan seseorang tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Anda tanamkan pemahaman kepada anak Anda bahwa berdoa seperti ini tidak ada ruginya.
  2. Memelihara anak yatim.
  3. Membantu orang-orng yang tertimpa bencana seperti membuat tempat-tempat penampungan dan memberi mereka makanan.
  4. Bersedekah dengan harta, pakaian, atau selainnya dari hal-hal yang membantu orang yang membutuhkan dan tentunya dalam keadaan yang masih layak pakai.
  5. Ikut serta dalam menyiapkan makanan bagi orang yang berbuka puasa.
  6. Turut andil dalam membangun masjid, tempat-tempat pengajian, dan pusat-pusat pendidikan Islam.
  7. Menyumbangkan sebagian harta untuk membangun klinik, rumah sakit, puskesmas umum dan lebih khusus lagi yang bernuasan Islami.
  8. Menyisihkan harta untuk membeli obat-obatan dan makanan, mengobati orang-orang yang berjihad di jalan Allah dan orang-orang yang tertimpa bencana.
  9. Mendanai proyek-proyek para penuntut ilmu baik ilmu-ilmu umum maupun ilmu-ilmu agama, demikian juga proyek-proyek pembinaan keterampilan pribadi.
  10. Proyek-proyek kebaikan lainnya, baik yang kecil ataupun yang besar.

Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا

“Janganlah kalian hinakan perbuatan baik walaupun sesuatu yang kecil.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Lebih diutamakan jika keikutsertaan ini dari hasil tabungan anak-anak secara khusus. Sehingga mereka melaksanakan amal-amal kebaikan itu dengan uang pribadi mereka sendiri.

Dalam hal ini, salah seorang ulama Arab Saudi, Syaikh Ahmad Al-Qathan menuturkan,

“Suatu ketika, pintu rumahku diketuk oleh salah seorang anggota yayasan sosial untuk berderma, maka berkatalah orang itu setelah mengucapkan salam,

‘Telah sampai kepada kami hubungan telepon dari rumah Anda untuk menjemput bantuan derma senilai lima dinar.”

Saya (Syaikh Ahmad) menyangka orang itu menyumbangkan makanan untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan.

Lalu saya katakan kepada mereka,

“Saya tidak pernah menghubungi Anda.”

Syaikh Ahmad bercerita, bahwa ketika itu dia bertanya kepada keluarganya. Ternyata salah seorang anaknya yang masih kecil menghubungi nomor telepon yayasan sosial yang biasa mengumpulkan derma untuk anak-anak yatim dan orang miskin.

Sehingga, akhirnya Syaikh Ahmad menjamu tamunya dan mengumpulkan anak-anaknya yang shalih itu.

Demikian tulisan yang sederhana ini, semoga Allah menjadikan anak-anak kita orang-orang shalih yang mendoakan kita. Amiin.

Sebagian tulisan ini dikutip dari kitab Kaifa Takûnâ Abawain Mahbubain karya DR. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]