Usaid bin Hudhair

Nilai Al-Quran dan Kemuliaan yang Ditularkannya

SORE kemarin saya keliling ke pondok putera dan puteri. Mereka sedang sibuk menambah hapalan al-Qur’annya. Sebagian sibuk menambah setoran hapalannya dan sebagian lagi sibuk tahsin, memperbaiki kefasihan bacaannya. Tak terasa air mata menetes haru, teringatlah saya pada kitab yang saya baca semalam.

Kitab yang saya baca semalam panjang lebar berbicara kemuliaan al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai kalam Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, sungguh menempati nilai kemuliaan tertinggi. Semua yang dekat dan akrab dengan al-Qur’an maka pastilah mulia. Semua yang menghina dan mencemoohnya maka pasti terhina. Sejarah banyak memberikan bukti untuk ini.

Bulan Ramadlan menjadi bulan termulia karena di bulan ini al-Qur’an diturunkan. Lailatul Qadar menjadi malam mulia yang diburu manusia beriman adalah karena di malam ini al-Qur’an diturunkan. Malaikat Jibril menjadi malaikat pilihan karena Malaikat Jibrillah yang bertugas membawa wahyu al-Qur’an. Nabi Muhammad menjadi tuan dari segala nabi dan rasul salah satunya adalah juga karena beliau penerima al-Qur’an. Semua yang erat akrab bersentuhan dengan al-Qur’an menjadi bernilai, mulia, dan pilihan.

Semoga anak-anak santri tahfidz ini selalu dijaga oleh Allah dengan keberkahan al-Qur’an. Semoga semua wali santri diberikan ketenangan dan kebahagiaan hati. Semoga pondok pesantren kita ini dilindungi dan diberkahi Allah. Semoga semua yang berperan dalam membangun dan mengembangkan pondok ini mendapatkan keberkahan al-Qur’an. Salam, Ahmad Imam Mawardi, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

Oleh KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK