pangdam jaya

Pangdam Jaya: Saya Malu Ada Habib Berkata Kotor di Acara Maulid

Dalam konferensi pers pada 19 November 2020, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku merasa prihatin. Pangdam Jaya menyatakan bahwa ia prihatin apabila ada seorang Habib di peringatan Maulid Nabi menggunakan bahasa dan ucapan yang kotor.

Ia mengatakan bahwa hujatan-hujatan kepada TNI maupun Polri dari Imam Besar atau Kiai atau Habib mestinya taka da sebab seorang Habib selalu hatinya baik pikirannya baik ucapan baik dan tindakannya juga baik.

“Jadi, kalau ucapannya bisa baik itu bukan Habib namanya itu ya kan kita itu ya Saya ini orang Islam juga seorang muslim ya mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatan lil alamin agama yang mengajarkan tentang kasih sayang yang tentang kasih sayang untuk seluruh alam semesta bukan hanya untuk manusia saja untuk seluruh alam semesta dan kemudian jangan asal bicara sembarangan jaga dari siksa api neraka.” Lanjutnya.

Pangdam Jaya kemudian mengutip Quran Surat At-Tahrim Ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu ‘alaihā malāikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣụnallāha mā amarahum wa yaf'alụna mā yumarụn

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Pangdam Jaya lalu menambahkan, bahwa sebagai seorang Muslim, ucapan dan tindakan harus baik. Baginya, ia merasa prihatin kalau ada seorang Habib di peringatan Maulid Nabi menggunakan bahasa dan ucapan kotor.

“Saya prihatin. Saya tidak terima. Sebagai orang Muslim. TNI rutin melaksanakan patroli untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah Jakarta.” Tegas Pangdam Jaya Dudung.

Pangdam Jaya Dudung menegaskan akan menurunkan baliho Habib Rizieq atas perintahnya. “Begini, kalau siapa pun di republik ini, negara ini, negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan, jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Nggak ada,” ujar Dudung.

Sebagai penutup, Pangdam Jaya Dudung menambahkan, “jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja.”

BINCANG SYARIAH