Pembangkangan Manusia kepada Sang Pencipta (1)

Kaum muslimin rahimakumullah.

PERTAMA-tama, marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal untuk melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Alquran dan juga sunah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Alquran dan juga sunah Rasul Saw.

Hanya dengan cara itulah ketakawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan. Selanjutnya, selawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman perintah Allah: Wahai orang-orang beriman, ucapkan selawat dan salam pada nabi (Muhammad) Saw. (QS Al-Ahzab : 56).

Kaum Muslimin rahimakumullah.

Beberapa tahun belakangan ini, khususnya sejak Desember 2004 lima tahun silam; saat tsunami menerjang kawasan Barat Indonesia, khususnya wilayah Nanggro Aceh Darussalam, kita semakin sering melihat dan menyaksikan berbagai peristiwa besar yang menimpa negeri ini, dan terakhir gempa dengan kekuatan 7.8 SR mengguncang wilayah Sumatera, khususnya kota Padang dan Padang Pariaman. Kini bencana alam kembali terjadi di Indonesia yaitu di Lombok, NTB, dan Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.

Peristiwa-peristiwa besar (bencana alam) itu bahkan juga menimpa hampir semua kawasan di atas bumi ini, tak terkecuali Negara-negara maju teknologi seperti Jepang, Taiwan, Cina, Eropa, Amerika dan sebabagainya.

Berbagai bencana alam seperti, gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabah dan bahkan di berbagai kawasan Amerika malah angin topan dan badai, seakan telah menjadi tontonan biasa.

Yang lebih menyedihkan lagi ialah, semua peristiwa besar tersebut dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak Tuhan Maha Pencipta alam ini, yakni Allah Taala dan tanpa ada kaitannya dengan pembangkangan manusia terhadap Allah Tuhan Pencipta mereka.

Hal tersebut dapat kita lihat ungkapan dan opini yang berkembang dalam masyarakat yang mengandung semangat melawan bencana-bencana besar tersebut dengan cara membangun rumah dan gedung anti gempa, teknologi pendeteksi tsunami, kanal-kanal raksasa pengendali banjir, hujan buatan untuk mengatasi kekeringan, menciptakan vaksin anti berbagai virus yang menyebar di berbagai penjuru dunia dan sebagainya.

Apa yang diberitakan, didiskusiakan dan dilakukan sama sekali tidak mencerminkan hubungan semua peristiwa itu dengan Allah Rabbul Alamin. [bersambung]