Rahasia Dasyat! dibalik Kalimat Bismillahirrahmanirrahim

Dalam pengejawantahan Al Quran terdapat banyak sekali kalimat yang Maha Dasyat,sangat powerful, bahkan sangat kuat yang akan membuat kita terdecak kagum. betapa dasyatnya kalimat-kalimat suci didalam Al Quran itu. Dari semula Al Quran berjumlah 30 juz 114 Surat dan diawali dengan surat Al Fatihah yaitu surat pembuka bagi ayat suci al-quran, inilah inti sari dari Al Quran itu, kita harus tahu bahwa surat Al-Fatihah melebihi semua surat yang lain.
Kalau tidak, mengapa Al-Fatihah dijadikan rukun dalam shalat ? Tidak sah shalat tanpa di dalamnya Al-Fatihah. Berarti Al-Fatihah memang memiliki keutamaan. Salah satu keutamaan Al-Fatihah terdapat pada awal suratnya yaitu kalimat“Bismillahirrahmanirrahim”. dan benar inilah kalimat yang Maha Dasyat itu yaitu kalimat“Bismillahirrahmanirrahim”.

 

Dalam pembahasan ini kita awali dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Dan kita mulai dengan kata Bismillah yang berarti itu menunjukkan asma yang agung yang berarti “Dengan menyebut asma Allah” dengan di ikuti kata selanjutnya Rahman dan Rahim yang berarti merujuk kepada sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Dengan arti lengkapnya “Bismillahirrahmanirrahim” Adalah “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Berarti ketika kita analisa dalam kalimat tersebut tidak ada kata negatif sedikitpun dan semua yang terdapat dalam kalimat ini mengandung kalimat yang positif. Kalimat inilah yang sebenarnya memancarkan kasih sayang kepenjuru alam dan semua makhluk tanpa terkecuali terkena dampak radiasi kalimat positif positif ini. Kalimat positif ini yang akan selalu memancar tiada henti keseluruh pejuru alam, tanpa putus sedikitpun.

 

Bagaimana tidak dengan sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Sehingga seandainya ada induk kucing mempunyai anak dan induknya itu mau mengasuh anaknya serta memberikan perlindungan dari bahaya yang akan menerkam itu sebab karena sifat Kasih sayangnya, begitupula ketika kita bisa berdiri tegak menghirup udara bebas tanpa pungutan biaya sepeserpun dan mustahil tanpa sifat Maha PenyayangNya kita tidak akan mungkin seberuntung orang yang orang matanyanya buta tidak diberi kesempatan untuk membaca artikel ini. Tanpa sebab pancaran sifat kasih sayangnya yang pasti kita tidak akan hidup di dunia ini.
Dan masih banyak sekali yang belum terpikirkan dan terlintas dibenak kita, bahkan keyakinanpun itu juga termasuk suatu karunia dampak dari sifat Alloh Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Sungguh sangat banyak dan berlimpah sekali kasih sayangnya yang diberikan kepada kita. Akan tetapi dengan kasih sayang yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita, pernahkan kita bersyukur kepadanya ? tak terkecuali ujianpun adalah adalah suatu pengejawantahan kasih sayang Tuhan yang diberikan kepada kita.
Tuhan memberikan batasan kepada kita agar tidak terlampau jauh terjebak dalam paham arus materialisme (cinta dunia). Bagi orang yang sabar dan memiliki hikmah yang tinggi dia tidak serta merta mencaci maki apa yang menimpa pada dirinya, dia terus selalu positif thingking dan belajar menerima keadaaan yang terjadi pada dirinya, dia tidak pernah mencaci maki Tuhan dengan segala keadaan dan keterbatasan yang dihadapinya. Berpikir positif positif dan positif.

 

Sifat kasih sayang inilah yang senantiasa memancar dan mengarah disetiap hati manusia, tidak perduli statusnya, golongan serta ras dari mana, yang jelas sifat kasih sayang ini selalu akan meliputi hati manusia dan makhluk diseluruh alam jagad raya ini.
Dan tidak perduli manusia itu memiliki sifat jahat maupun sifat baik tetap manusia masih mendapatkan jatah sifat kasih sayang itu. Masih ingatkan pelajaran semasa di bangku sekolah dasar menjelaskan tentang perkalian aljabar apapun angkanya apabila positif bertemu dengan positif maka hasil yang didapat adalah angka positif, begitupula sebaliknya angka berapapun yang bernilai negatif apabila dikalikan dengan angka positif maka yang di dapat adalah nilai negatif dari sebuah angka itu sendiri.
Maka alangkah ironinya sifat kasih sayang yang positif itu diterima dengan hati negatif atau hati yang jahat, berapapun kita lantunkan kalimat “Bismillahirrahmanirrahim”yang maha dasyat itu di bibir kita, seribu kali bahkan sampai ratusan ribu kali apabila diterima dengan hati yang negatif kalimat yang maha daysat itu tidak ada kekuatan sama sekali walaupun kita tergolong ahli ibadah sekalipun, karena jalur yang kita tempuh sudah terputus dengan sifat negatif kita. Akan tetapi walaupun kita bukan termasuk orang ahli ibadah akan tetapi apabila hati si penerima itu bersih dari sifat negatif maka pada saat dia berucap dengan kalimat yang maha dasyat tersebut menimbulkan efek yang maha dasyat pula.

 

Maka mutlaklah apabila manusia ingin mendapatkan pancaran kalimat positif ini harus diimbangi dengan receiver positif juga maka akan mendapatkan hasil pancaran yang sangat bagus dan memuaskan. maih ingatkan dalam postingan sebelumnya ( Tuhan adalah Hati! )ada sebuah yang dilakukan oleh ilmuwan jepang yang dibukukan didalam buku The Hidden Message In Water oleh Dr.Masaru Emoto tentang keajaiban dari kalimat positif ini bisa menimbulkan efek yang sangat luar biasa bahkan dalam percobaannya beliau mecoba memberikan rangsangan kalimat postif kedalam air dan apa yang terjadi air yang molekulnya biasa seketika berubah menjadi molekul molekul yang sangat menakjubkan.

 

Itu hanya dengan kalimat positif, apalagi dengan kalimat yang maha dasyat ini dibarengi dengan jiwa yang positif juga. Betapa dasyatnya efek yang akan terjadi? tidak akan menutup kemungkinan dengan kalimat yang maha dasyat ini dunia yang senantiasa mencekam dengan segala kerisauan dampak isyu global warming serta akibat terserangnya penyakit krisis mental yang melanda umat masyarakat diseluruh dunia akan musnah dengan kalimat yang agung dan Maha Dasyat ini. Sehingga tidak menutup kemungkinan dunia yang mencekam dengan ke egoisan dan keangkuhan dari para pemimpin diseluruh dunia ini, dan yang baru saja kita ketahui betapa ganasnya bangsa Israel menghacurkan umat muslim dipalestina, akan bersatu dan berdamai tanpa adanya suatu perselisihan.
Betapa eloknya indahnya sebuah kebersamaan, betapa indah hati manusia yang memiliki sifat Kasih Sayang. Dan penulis berharap terutama dari golongan islam, kristen, hindu, budha, maupun atheis sekalipun, bahkan organisasi Wahidiyah tidak ada suatu perpecahan dan permusuhan sehingga tercapailah moto “Tidak Pandang Bulu” dengan misi Wahidiyah “Satu Hati” untuk menuju lari kembali kepada Alloh (Fafirru Ilalloh).

 

Maka inilah fungsi wahidiyah mengapa di siarkan ke seluruh penjuru alam jagat dunia ini. Dan alangkah ironinya apabila orang-orang memegang ilmu wahidiyah masih tertancap ion-ion negatif (merasa benar sendiri) sehingga mengakibatkan antara satu pengamal dengan yang lain saling bersebrangan, saling bermusuhan, saling hujat menghujat, saling hasut menghasud, dan saling fitnah menfitnah. Awas lagi-lagi bendera “AKU” berkibar.