Rasulullah Melarang Umatnya Begadang

DIRIWAYATKAN dari Abdullah ibn Masud ra bahwa ia bercerita tentang seorang laki-laki yang tidur begitu pulas hingga melewatkan salat Subuh. Saat mendengar penuturan sahabat itu, Rasulullah saw, berkomentar, “Setan mengencingi telinganya.”

Diriwayatkan dari Abu Barzah ra bahwa Rasulullah saw tidak menyukai tidur sebelum Isya dan bercakap-cakap setelah Isya.

Diriwayatkan dari Jabir ra bahwa Nabi saw, bersabda “Jangan begadang setelah Isya. Kalian tidak mengetahui apa yang telah ditetapkan oleh Allah pada makhluk-Nya.” (HR.Al-Hakim)

Ibnu Hajar mengatakan bahwa begadang yang tidak dibolehkan sebagaimana disebutkan dalam hadis ini adalah begadang urusaan yang mubah (dibolehkan), karena begadang dalam urusan yang diharamkan hukumnya mutlak haram. Rasulullah saw melarang begadang setelah Isya karena membuat kita melewatkan salat Subuh atau salat Tahajud.

Namun, para ulama membolehkan begadang untuk urusan yang darurat, misalnya, menemani orang yang sudah lanjut usia atau orang yang sakit, atau untuk menuntut ilmu, atau bermusyawarah membahas urusan umat manusia, khusunya umat Islam.

Juga, diriwayatkan dari Umar ibn al-Khaththab ra bahwa Nabi saw, begadang bersama Abu Bakar membicarakan suatu urusan kaum muslim. Umar berkata, “Dan aku menemani mereka.” (HR. al-Tirmidzi)

Seorang peneliti dari Francis juga mendukung pandangan dari hadis Nabi saw, dengan mengatakan bahwa bangun pada awal pagi akan membuat seseorang sehat, kaya, dan pintar. Ia juga menambahkan bila kita tidur satu jam sebelum tengah malam setara dengan tiga jam setelah tengah malam.

Nah, setelah membaca tulisan ini, yuk niatkan diri kita sebagai umat Islam agar bangun di awal pagi, bahkan pada sepertiga malam terakhir untuk mendirikan salat malam agar jiwa kita diliputi ketenangan dan kenyamanan serta tubuh kita tetap dalam keadaan sehat, bugar, dan penuh semangat. [Chairunnisa Dhiee]

 

INILAH MOZAIK