Selaras Rotasi di Alam Semesta, Inilah Keistimewaan Putaran Tawaf

TAWAF atau mengelilingi Kabah merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji. Tawaf dilakukan sebanyak tujuh putaran, yakni dimulai dari Hajar Aswad (Batu Hitam) dan kembali pada titik awal.

Ternyata tawaf bukan sekadar ritual dalam syariat, namun mengandung keistimewaan dari segi hakikat.

Dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah karya Dr Nadiah Thayyarah, putaran tawaf yang berlawanan dengan arah jarum jam, rupanya searah dengan rotasi unsur anggota alam semesta seluruhnya, mulai dari atom sampai galaksi.

Bola bumi pun berotasi, demikian pula bulan yang mengelilingi bumi dan keduanya berotasi mengelilingi matahari. Tata surya juga bergerak mengelilingi pusat galaksi, sementara galaksi bergerak mengitari kumpulan galaksi yang lebih besar. Kumpulan galaksi raksasa tersebut bergerak mengitari sesuatu, dan itu adalah rahasia Allah SWT. Semua rotasi itu bergerak sejalan dengan arah tawaf yang berlawanan arah dengan jarum jam.

Demikian juga dengan protein yang terkandung di dalam makhluk hidup. Protein tersebut terdiri atas lima unsur, yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sulfur. Unsur-unsur tersebut menyatu dalam atom karbon secara rapi terstruktur, yaitu bergerak searah putaran tawaf. 

Secara lazim diketahui, bahwa yang menjadi pusat rotasi hanya satu. Demikian pula dengan Kabah, yang dikelilingi oleh manusia. Begitu juga inti atom, hanya satu yang dikelilingi oleh elektron. Matahari pun satu, dikelilingi oleh planet anggota tata surya dan demikian seterusnya.

Jadi putaran tawaf tersebut sejalan dengan bergeraknya rotasi planet-planet di alam semesta. Oleh karenanya Allah SWT menciptakan sesuatu berhubungan antara alam dengan manusia, dan sebagai bukti kuasa-Nya.

Keagungan Allah dalam keselarasan pencipataan dan pengaturan-Nya telah disebutkan dalam Alquran. Allah SWT berfirman:

“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Yunus: 61) []

Referensi: Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah/ karya: Dr Nadiah Thayyarah/ Penerbit: Zaman/ Tahun: 2013

ISLAMPOS