Strategi Bisnis Abdurrahman bin Auf, Crazy Rich Makkah

Strategi Bisnis Abdurrahman bin Auf, Crazy Rich Makkah

Umat Islam mana yang tak kenal Abdurrahman bin Auf? Beliau adalah sahabat Nabi terkaya dengan kekayaan bersih (net worth) yang sangat besar. Kekayaan tersebut ia hasilkan melalui strategi bisnis yang sederhana namun efektif.

Strategi bisnis Abdurrahman bin Auf memiliki 3 prinsip dasar yang akan dijelaskan dalam artikel ini. Beliau termasuk salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.

Kekayaan Abdurrahman bin Auf

Ketika Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه meninggal dunia, kekayaan bersihnya yang dinilai dengan koin emas adalah 3,1 milyar dinar Islam.

1 dinar sama dengan 4,25 gram emas

Jika seluruh kekayaan tersebut dikonversikan ke dalam USD, maka perhitungan kekayaan bersih Abdurrahman bin Auf adalah;

4,25 X 3.103.000.000 X 70 = USD 923 miliar atau Rp 14,5 Kuadiriliun

Per Maret 2024, Elon Musk adalah orang terkaya di dunia, dengan total kekayaan bersih $215 miliar, sedangkan kekayaan Abdurrahman bin Auf sebesar $923 miliar, lebih dari tiga kali lipatnya.

Pebinis yang menginspirasi

Ketika Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah setelah hijrah, ia telah meninggalkan semua kekayaannya di makkah dan tidak memiliki uang sama sekali, sehingga ia harus berjuang dari awal- atau bisa dikatakan, berjuang dari nol.

Beliau, yang termasuk kaum Muhajirin, dipersaudarakan dengan Sa’ad bin ar-Rabiah, salah satu orang kaya dari kalangan Anshar.

Menolak hadiah sebuah ladang

Pada saat itu, Sa’ad menawarkan satu dari dua ladang sebagai hadiah kepadanya. Abdurrahman bin Auf menjawab: “Semoga Allah memberkatimu dengan keluarga dan uangmu, tetapi tunjukkanlah kepadaku jalan menuju pasar.” Dia berbicara tentang “pasar Qainuqa”.

Memulai bisnis hanya dengan 4 dinar

Modal awal bisnis Abdurrahman bin Auf adalah 2 atau 4 dinar, dari situlah kekayaan bersihnya menjadi $923 miliar.

Dia mulai berdagang kuda dan dari situ beliau terus menambahkan dagangannya, seperti pelana, ke dalam bisnisnya. tak lama kemudian, bisnisnya mulai berkembang.

Strategi Bisnis

Kisah abdurrahman bin Auf mengungkapkan strategi bisnisnya, yang didasarkan pada 3 prinsip dasar;

  1. Modal yang rendah/likuiditas yang tinggi

Prinsip pertama dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah uang tunai. Beliau tidak pernah mengambil pinjaman atau hadiah dari siapapun karena beliau sangat yakin Allah SWT akan mencukupinya.

  1. Volume tinggi/laba rendah

Prinsip kedua dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf adalah beliau selalu berusaha menghindari menyimpan barang, beliau menjual dagangannya meski hanya mendapat sedikit keuntungan.

Ia memperoleh arus uang yang tinggi, sehingga penekanan utamanya adalah menghasilkan pendapatan dengan meningkatkan laba.

  1. Kredibilitas yang tinggi

Prinsip ketiga dari strategi bisnis Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه adalah ia tidak pernah menyembunyikan cacat pada produknya.

Jika produknya tidak sesuai dengan standar atau memiliki sedikit saja kesalahan, ia akan mengatakannya di depan pembelinya.

HIDAYATULLAH