Sudahkah Penyakit Hati Kita Berkurang?

KATA para bijak: “Semua orang ingin sukses, namun kebanyakan mereka membenci orang lain yang sukses.” Mereka yang masuk golongan ini adalah orang-orang yang berpenyakit iri hati dan dengki. Biasanya, orang semacam ini akan berusaha kuat menggagalkan banyak orang dan merusak kesuksesan orang yang sudah sukses dengan daya kekuatan usaha yang melampaui upaya dirinya sendiri untuk sukses.

Bagaimanakah akhir orang semacam ini? Biasanya sulit sukses, penuh keluhan, doyan gossip dan mati kaku. Hilangkan penyakit hati seperti ini. Penyakit inilah yang menjadi penyebab iblis terusir dari surga. Awal kehidupan yang nyaman di surga, lalu menjadi runyam dan tak nyaman untuk kemudian terjatuh dalam kubangan murka dan nestapa.

Orang yang hatinya tak berpenyakit akan mampu ikut berbahagia dengan kebahagiaan orang lain seakan bahagia itu juga bagian dari kehidupan dirinya. Bukankah Nabi yang mulia Muhammad SAW bersabda bahwa tanda iman yang benar adalah kemampuannya mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri? Kalau diri kita cinta untuk bahagia, maka sebagai orang beriman kita harus senang dengan bahagia orang lain.

Sharing of happiness atau berbagi kebahagiaan adalah tingkatan yang lebih tinggi. Bukan hanya ikut bahagia dengan kebahagiaan orang lain melainkan juga berbagi bahagia yang dimiliki dengan orang lain. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat yang berhati bening itu. Jangan mau hanya bahagia sendirian, upayakan ada banyak orang yang bahagia karena kehadiran kita. Semakin banyak yang kita bahagiakan, semakin tinggi kadar iman dan guna kita.

Hapuskan penyakit hati ini di bulan mulia ini. Gantikan dengan kemuliaan dan kebersihan hati. Salam, AIM. [*]

 

INILAH MOZAIK