Keutamaan Bersedekah bagi Perempuan

DARI ‘A’isyah radhiallahu anha: Seorang istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada beliau, “Siapakah di antara kami yang akan menyusulmu lebih dahulu?”

Beliau menjawab, “Ia yang lebih panjang tangannya.” Mereka pun mengambil sepotong ranting, lalu mengukur tangan masing-masing. Ternyata, Saudah yang lebih panjang tangannya. Setelah itu, tahulah kami bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang yang lebih dahulu menyusul beliau adalah orang yang banyak bersedekah. (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa ‘A’isyah berkata, “Di antara kami, orang yang paling panjang tangannya adalah Zainab, karena ia bekerja dengan tangannya sendiri dan suka bersedekah.”

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa wanita salehah semestinya gemar berinfak. Para sahabat mulia, baik laki-laki maupun perempuan, selalu berinfak dan bersedekah meskipun mereka tidak memiliki banyak harta. Mereka bahkan berlomba-lomba untuk membantu meringankan beban orang lain.

Selain Saudah radhiallahu anha, sebagaimana disebutkan dalam hadits tersebut, ada dua sahabat perempuan yang amat gemar berinfak dan bersedekah, yaitu ‘A’isyah dan Zainab binti Jahsy.

Sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, ‘A’isyah bersedekah dengan apa yang dimilikinya, walaupun ia hanya memiliki sebutir kurma. Ketika bersedekah, ia tidak pernah memikirkan dirinya, bahkan pernah ia tidak menemukan sedikit pun makanan untuk berbuka puasa.

Begitu juga Zainab binti Jahsy, dialah yang dikatakan oleh ‘A’isyah, “Tidak ada orang yang lebih berhak daripada dirinya, yang banyak bersedekah dan sering mengorbankan diri dalam bekerja agar dapat bersedekah dan mendekat diri kepada Allah Ta’ala.”

Inilah dua teladan dari pribadi-pribadi pilihan. Keduanya merupakan sosok teladan yang dapat meraih derajat tinggi di sisi Allah Azza wa Jalla. [Nizar Abazhah]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2295835/keutamaan-bersedekah-bagi-perempuan#sthash.8lvgbEk8.dpuf

Kisah Sedekah Mbah Asrori yang Menggetarkan Hati

Kakek berusia 92 tahun itu setiap Jumat menyediakan minimal 70 nasi bungkus untuk kaum duafa di sekitarnya.

Dream – Ini kisah inspiratif dari seorang kakek asal Semarang, Jawa Tengah. Mbah Asrori. Begitu dia disapa. Pria yang kini berusia 92 tahun tersebut selalu bersedekah untuk kaum duafa di sekitarnya.

“Seperti biasa setiap hari Jum’at beliau selalu membagikan nasi bungkus beruapa nasi kuning komplit dengan lauk-pauk yang lezat kepada tukang becak, pemulung, atau siapapun yang membutuhkan makan hari Jum’at itu minimal 70 bungkus,” demikian tulis tetangga Mbah Asrori, Fajar Ali Imron Rosyid, dalam akun Facebook.

Untuk bersedekah, kakek yang masih bersemangat di usia senja ini menyisihkan sebagian dari penghasilannya. “Setiap bulan beliau menyisihkan minimal Rp400 ribu untuk sedekah setiap Jum’at itu walaupun saya tahu penghasilan beliau tidak menentu,” tambah Fajar.

Menurut Fajar, Mbah Asrori telah menunaikan ibadah haji enam tahun lalu. Meskipun, menurut Fajar, jika dihitung-hitung penghasilan Mbah Asrori kala itu tak akan cukup untuk pergi ke Tanah Suci. “Namun Allah memampukan beliau.”

Mbah Asrori memiliki kebiasaan mengayuh sepeda ke manapun pergi. Selain itu, dia selalu membawa radio kecil. “Dia selalu menyetel saluran radio Masjid Agung Semarang,” tulis Fajar.

“Benar sabda Rasulullah, barangsiapa senang bersedekah dan silaturahim maka Allah akan panjangkan umurnya dengan barokah rejeki tiada disangka-sangka,” tambah dia.

sumber: Dream.co.id