Doa dari Syekh Abu Bakar Syatha Dimyati Agar Terhindar dari Penyakit Mata dan Buta

Mata anugerah terindah Tuhan pada manusia. Dua biji mata membuat manusia mampu melihat alam semesta dan keindahannya. Pun dengan bola mata, manusia bisa tadabbur, akan kebesaran ciptaan Tuhan.

Nah, bila mata sakit, manusia akan mengeluh. Rasa sakit yang dirasa. Dengan segera mencari dokter untuk berobat. Atau mendatangi tabib untuk meminta ramuan. Apa sebab? Tak mampu melihat merupakan sesuatu yang menakutkan.

Untuk itu segala hal dilakukan manusia untuk  menjaga matanya agar tak sampai sakit, apalagi sampai mengalami rabun. Terlebih mengalami kebutaan. Nah, para ulama Islam memberikan amalan dan doa agar terhindar dari penyakit mata dan buta.

Abu Bakar Utsman Bin Muhammad Syatha al Dimyati al Bakri  dalam kitab Hasyiyah I’anah al Thalibin, memuat doa agar terhindar dari penyakit mata dan buta. Doa itu dibaca ketika muazzin selesai mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasulullah”. Berikut penjelasan lengkapnya;

وفى الشنواني ما نصه من قال حين يسمع قول المؤذن أشهد أن محمدا رسول الله مرحبا بحبيبي وقرة عيني محمد بن عبد الله صلى الله عليه وسلم ثم يقبل إبهاميه ويجعلها على عينيه لم يتم ولم يرمد أبدا

Artinya; penjelasan dari kitab asy-Syanwani disebut: siapa saja diketika mendengar muazzin pada azannya melantunkan kalimat, Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, kemudian ia membaca do’a di bawah ini kemudian ia cium kedua ibu jarinya dan di usapkan kedua ibu jari tersebut pada dua matanya maka dengan dengan izin Allah swt ia akan terhindar dari buta dan sakit mata untuk selamanya.

Nah adapun doa tersebut adalah sebagai berikut ini :

مَرْحَبًا بِحَبِيْبِيْ وَقُرَّةِ عَيْنِيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Marhaban bi habibi wa qurrata ‘aini Muhammad ibni ‘Abdillah

Artinya; Selamat datang kekasih dan penyejuk mataku, Muhammad bin Abdullah

Nah sejatinya doa ini cocok diamalkan mereka yang juga terkena penyakit mata. Diamalkan secara rutin setiap hari. Dengan rahmat dan bantuan, sakit mata tersebut bisa sembuh. Pun juga  dianjurkan diamalkan mereka yang sehat, agar senantiasa terlindungi dari sakit mata dan kebutaan.

Demikian, semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Tuli, Bisu dan Buta, Siapakah Mereka menurut Al-Qur’an?

Al-Qur’an sering mensifati kelompok manusia yang disebut tuli, bisu dan buta. Bahkan orang-orang semacam ini disebut oleh Al-Qur’an dengan sebutan “Orang-Orang Tak Berakal”.

Allah swt berfirman,

إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلۡبُكۡمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡقِلُونَ

“Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.” (QS.Al-Anfal:22)

Tentuk maksud dari tuli, bisu dan buta dalam ayat-ayat ini bukanlah secara fisik. Tapi disana ada manusia-manusia yang tidak menggunakan telinganya untuk mendengar kebenaran sehingga mereka disebut tuli.

Ada orang-orang yang tidak menggunakan lisannya kecuali untuk menebar kebencian, fitnah dan kebohongan. Tidak digunakan kecuali untuk menolak kebenaran dan memutar balikkan fakta, maka lisan semacam ini mendapat stempel “bisu” dari Al-Qur’an.

Disitu pula ada orang-orang yang menutup matanya dari kebenaran yang tampak nyata dihadapannya. Dan ia lebih suka melihat hal-hal yang keji dan tak pantas. Inilah mata yang disebut Al-Qur’an sebagai mata yang “buta”.

Mereka tidak memberi celah untuk informasi ataupun argumentasi dari para penyampai kebenaran sehingga mereka disebut tak lagi berakal.

Orang-orang semacam ini yang terang-terangan menutup diri dari kebenaran, maka Allah menyebut mereka :

صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ

“Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.” (QS.Al-Baqarah:18)

Dalam ayat lain Allah berfirman,

وَمَثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ كَمَثَلِ ٱلَّذِي يَنۡعِقُ بِمَا لَا يَسۡمَعُ إِلَّا دُعَآءٗ وَنِدَآءٗۚ صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ

“Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti (penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti.” (QS.Al-Baqarah:171)

Buka mata lebar-lebar untuk melihat kebenaran dan kebaikan.

Buka telinga untuk mendengar kebenaran dan kebaikan.

Dan sampaikan kebenaran dan kebaikan yang menyejukkan ditengah umat.

Jika tidak, kita tak lebih dari makhluk yang tuli, bisu dan buta di mata Allah swt. Kelompok semacam inilah yang disebut Al-Qur’an lebih hina dari binatang.

لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّ

“Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.” (QS.Al-A’raf:179)

Semoga bermanfaat..

KHAZANAHALQURAN