Cara Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah Non Muslim

Relasi muslim dan non muslim sudah terbina sejak Rasulullah masih di Mekah dahulu. di Kota Mekah, ada komunitas non muslim. Begitu pun ketika sudah di Madinah. Kota yang notabenenya beragam, hidup berdampingan komunitas dari pelbagai agama. Artikel ini akan menjelaskan tentang cara Rasulullah melindungi rumah ibadah non muslim.

Rasulullah merupakan potret yang sangat sempurna untuk dijadikan contoh dan teladan dalam bersosial, bertetangga, dan bermasyarakat, baik dengan kalangannya sendiri (umat Islam), maupun kalangan yang lain (non-muslim).

Hal ini menjadi penting untuk diketahui bersama, karena saat ini masih banyak ditemukan umat Islam yang bersikap seolah mengikuti Rasulullah, namun kenyataannya tidak. Nah, dalam hal ini yang paling dominan terjadi adalah ketika berhubungan dengan non-muslim.

Sebagian kalangan menganggap bahwa non-muslim adalah musuh umat Islam yang harus diperangi dan dimusnahkan, bahkan ada juga yang berani mengahancurkan tempat peribadatan mereka atas nama “jihad”.

Padahal, semua ini tidaklah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam bersosial dengan pemeluk agama lain. Justru, ia merupakan sosok yang juga akrab dengan pemeluk agama lain tanpa ada satu pun yang ia bunuh dan tidak ada satu tempat ibadah pun yang pernah ia rusak.

Dalam hal ini, penulis akan menjelaskan perihal cara Rasulullah melindungi rumah ibadah milik non-muslim. Dengan tujuan, agar keharmonisan antarumat beragama menjadi lebih baik, dan sikap ekstrimisme semakin terkikis.

Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah

Salah satu uaya Rasulullah untuk melindungi rumah ibadah milik pemeluk agama lain bisa dilihat dalam setiap umat Islam hendak berperang, Rasulullah selalu berpesan kepada para sahabat yang terlibat di dalamnya agar tidak merusak bangunan-bangunan rumah ibadah. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits, ia bersabda:

اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَقَاتِلُوا عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ بِالشَّامِ وَسَتَجِدُونَ فِيهِمْ رِجَالاً فِى الصَّوَامِعِ مُعْتَزِلِينَ مِنَ النَّاسِ فَلاَ تَعْرِضُوا لَهُمْ وَسَتَجِدُونَ آخَرِينَ لِلشَّيْطَانِ فِى رُءُوسِهِمْ مَفَاحِصُ فَافْلُقُوهَا بِالسُّيُوفِ وَلاَ تَقْتُلُوا امْرَأَةً وَلاَ صَغِيرًا ضَرَعًا وَلاَ كَبِيرًا فَانِيًا وَلاَ تَقْطَعُنَّ شَجَرَةً وَلاَ تَعْقِرُنَّ نَخْلاً وَلاَ تَهْدِمُوا بَيْتًا

“Berperanglah kalian semua atas nama Allah, maka bunuhlah musuh Allah dan musuh kalian di Syam. Kalian akan bertemu dengan rombongan laki-laki di tempat peribadatan salib yang mengasingkan dirinya dari manusia, maka jangan kalian ganggu mereka. Kalian juga akan bertemu dengan golongan lain yang ada setan-setan di atas kepalanya yang suka mencari aib orang lain maka hadapilah mereka dengan pedang.

Dan jangan kalian bunuh wanita, anak kecil yang masih menyusu, orang tua yang lemah, jangan pula kalian potong pepohonan, memotong pohon kurma, dan jangan pula kalian merusak rumah.” (HR. Abu Abdillah)

Demikian pesan Rasulullah kepada para sahabat yang hendak mengikuti peperangan ketika dalam perjalanan. Rasulullah melarang mereka untuk mengganggu pemeluk agama lain yang tidak memerangi uma Islam. Bahkan, ia juga melarang para sahabat untuk merusak rumah-rumah peribadatan milik pemeluk agama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah juga memberikan perlindungan dan keamanan bagi mereka, sekaligus menunjukkan etos dakwahya yang sangat lembut dan penuh teladan. Ia melarang para sahabat untuk tidak ikut campur dengan tempat ibadah milik non-muslim.

Demikian sekilas penerangan terkait cara Rasulullah melindungi rumah ibadah Non Muslim. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH

3 Perkara yang Seandainya Semua Orang Mengetahui, Mereka Akan Lari Seperti Unta Untuk Memburunya

Di hari jumat yang penuh berkah ini, semoga kita selalu diberikan ridho untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah.

Di hari Jumat ini semoga kita dapat berangkat sholat Jumat lebih awal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini,

“Ada tiga perkara yang seandainya semua orang mengetahui apa yang ada di dalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah azan, barisan paling depan, dan berangkat shalat Jumat lebih awal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mari sahabatku, kita sama-sama berlomba dalam mengejar kebaikan di hari ini.

Semoga Alloh membimbing dan menerima setiap amalan kebaikan yang kita lakukan hari ini.

MUSLIM TERKINI

Cara Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah Non Muslim

Relasi muslim dan non muslim sudah terbina sejak Rasulullah masih di Mekah dahulu. di Kota Mekah, ada komunitas non muslim. Begitu pun ketika sudah di Madinah. Kota yang notabenenya beragam, hidup berdampingan komunitas dari pelbagai agama. Artikel ini akan menjelaskan tentang cara Rasulullah melindungi rumah ibadah non muslim.

Rasulullah merupakan potret yang sangat sempurna untuk dijadikan contoh dan teladan dalam bersosial, bertetangga, dan bermasyarakat, baik dengan kalangannya sendiri (umat Islam), maupun kalangan yang lain (non-muslim).

Hal ini menjadi penting untuk diketahui bersama, karena saat ini masih banyak ditemukan umat Islam yang bersikap seolah mengikuti Rasulullah, namun kenyataannya tidak. Nah, dalam hal ini yang paling dominan terjadi adalah ketika berhubungan dengan non-muslim.

Sebagian kalangan menganggap bahwa non-muslim adalah musuh umat Islam yang harus diperangi dan dimusnahkan, bahkan ada juga yang berani mengahancurkan tempat peribadatan mereka atas nama “jihad”.

Padahal, semua ini tidaklah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam bersosial dengan pemeluk agama lain. Justru, ia merupakan sosok yang juga akrab dengan pemeluk agama lain tanpa ada satu pun yang ia bunuh dan tidak ada satu tempat ibadah pun yang pernah ia rusak.

Dalam hal ini, penulis akan menjelaskan perihal cara Rasulullah melindungi rumah ibadah milik non-muslim. Dengan tujuan, agar keharmonisan antarumat beragama menjadi lebih baik, dan sikap ekstrimisme semakin terkikis.

Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah

Salah satu uaya Rasulullah untuk melindungi rumah ibadah milik pemeluk agama lain bisa dilihat dalam setiap umat Islam hendak berperang, Rasulullah selalu berpesan kepada para sahabat yang terlibat di dalamnya agar tidak merusak bangunan-bangunan rumah ibadah. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits, ia bersabda:

اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَقَاتِلُوا عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ بِالشَّامِ وَسَتَجِدُونَ فِيهِمْ رِجَالاً فِى الصَّوَامِعِ مُعْتَزِلِينَ مِنَ النَّاسِ فَلاَ تَعْرِضُوا لَهُمْ وَسَتَجِدُونَ آخَرِينَ لِلشَّيْطَانِ فِى رُءُوسِهِمْ مَفَاحِصُ فَافْلُقُوهَا بِالسُّيُوفِ وَلاَ تَقْتُلُوا امْرَأَةً وَلاَ صَغِيرًا ضَرَعًا وَلاَ كَبِيرًا فَانِيًا وَلاَ تَقْطَعُنَّ شَجَرَةً وَلاَ تَعْقِرُنَّ نَخْلاً وَلاَ تَهْدِمُوا بَيْتًا

“Berperanglah kalian semua atas nama Allah, maka bunuhlah musuh Allah dan musuh kalian di Syam. Kalian akan bertemu dengan rombongan laki-laki di tempat peribadatan salib yang mengasingkan dirinya dari manusia, maka jangan kalian ganggu mereka. Kalian juga akan bertemu dengan golongan lain yang ada setan-setan di atas kepalanya yang suka mencari aib orang lain maka hadapilah mereka dengan pedang.

Dan jangan kalian bunuh wanita, anak kecil yang masih menyusu, orang tua yang lemah, jangan pula kalian potong pepohonan, memotong pohon kurma, dan jangan pula kalian merusak rumah.” (HR. Abu Abdillah)

Demikian pesan Rasulullah kepada para sahabat yang hendak mengikuti peperangan ketika dalam perjalanan. Rasulullah melarang mereka untuk mengganggu pemeluk agama lain yang tidak memerangi uma Islam. Bahkan, ia juga melarang para sahabat untuk merusak rumah-rumah peribadatan milik pemeluk agama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah juga memberikan perlindungan dan keamanan bagi mereka, sekaligus menunjukkan etos dakwahya yang sangat lembut dan penuh teladan. Ia melarang para sahabat untuk tidak ikut campur dengan tempat ibadah milik non-muslim.

Demikian sekilas penerangan terkait cara Rasulullah melindungi rumah ibadah Non Muslim. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH