Fatwa-Fatwa Nabi Muhammad SAW tentang Haji dan Umroh

Banyak fatwa atau hadist Nabi Muhammad yang menjadi rujukan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Fatwa Rasulullah ini dirangkum oleh Syaikh Sa’id bin Abdul Qadir Salim Basyanfar dama kitabnya Al-Mughnie.

Ada sekitar 57 fatwa yang Syaikh Sa’id kumpulkam. Berikut beberapa hadistnya. 

1. Dari sahabat Abu Hurairah ra Rasulullah SAW pernah ditanya, “Amal-amal apa sajakah yang paling utama? Beliau menjawab,“Beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW.” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab,“Ibadah haji yang mabrur.”(HR Imam Bukhari).

2. Siti ‘Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Ia berkata, “Wahai Rasulullah! Menurut pandangan kami, jihad fi sabilillah adalah amal yang paling utama. Apakah kami kaum wanita tidak boleh berjihad?” Rasulullah SAW menjawab, “Bagi kamu semua kaum wanita,ada perbuatan yang lebih utama dari jihad, yaitu ibadah haji yang mabrur. (HR Imam Bukhari).

3. Siti ‘Aisyah RA pernah bertanya pula kepada Rasulullah SAW, “Apakah atas kaum wanita ada kewajiban ber-jihad?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya, atas mereka ada kewajiban ber-jihad yang tidak ada baku tembaknya, yaitu menunaikan haji dan umroh. (HR Imam Ahmad dan Ibnu Majah).

4. Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang dan berkata, “Ya Rasulullah! Sesungguhnya saya ini seorang pengecut dan orang yang lemah.” Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Mari kita berangkat ke medan jihad yang di dalamnya tidak ada senjata, yaitu ibadah haji.” (HR Imam Daruquthni, Imam Baihaqi, dan Imam Thabrani).

5. Rasulullah SAW pernah ditanya, “Ibadah haji yang bagaimanakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Al’Ajju.” (HR Imam Tirrmudzi dari hadis sahabat Abu Bakar ash Shiddiq dan beliau, Imam Tirmudzi, berkata, ” Hadis ini gharib/asing) .

Al Ajju meninggikan suara sewaktu membaca talbiyyah. Ats Tsajju adalah menyembelih unta.

6. Rasulullah SAW pernah ditanya, “Faktor apa sajakah yang mewajibkan melaksanakan ibadah haji?” Beliau menjawab, “Perbekalan dan kendaraan.” (HR Imam Turmudzi, hadis dari sahabat Ibnu Umar dan Imam Turmudzi berkata, “Hadits hasan.”)

7. Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang yang berkata, “Wahai Rasulullah! Sesungguhnya isteriku telah keluar pergi untuk menunaikan haji, sedangkan aku telah terdaftar untuk ikut berperang di peperangan ini dan itu.” Rasulullah SAW menjawab, “Barangkatlah kamu dan berhajilah bersama isterimu.” (HR. Mutwfaqun’ alaih dari hadis sahabat Ibnu Abbas).

8. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seorang perempuan yang sudah bersuami dan mempunyai harta kekayaan, sedangkan si suami tidak mengizinkannya untuk menunaikan haji. Rasulullah bersabda, “Perempuan tersebut tidak berhak pergi haji kecuali seizin suaminya.” (HR Imam Daruquthni, Imam Baihaqi, dan Imam Thabrani dalam kirab Junush Shagir).

9.Rasulullah SAW pernah ditanya tentang hukum umrah, ‘Apakah umrah wajib?” Beliau menjawab, “Tidak wajib, tetapi jika kamu berumrah, itu lebih utama.” (HR Imam Tirrmudzi dari hadis sahabat Jabir, dan beliau-Imam Tirrmudzi-berkata, “Hadis hasan”).

10. Rasulullah SAW pernah ditanya seorang perempuan, “Ibadah apakah yang pahalanya senilai dengan menunaikan haji bersamamu?” Rasulullah SAW menjawab, “Berumroh pada bulan suci Ramadhan. (HR Imam Ahmad).

IHRAM