Pesan Habib Umar bin Hafidz Jangan Malu untuk Bertaubat Meski Sering Kali Maksiat!

Habib Umar bin Hafidz sebagai salah satu wali Allah asal Yaman yang sangatlah terkenal di berbagai kalangan umat muslim dunia. Beliau merupakan wali yang amat kharismatik. 

Tak sedikit umat Islam yang berbondong-bondong ingin berjumpa dengannya. Momentum safari dakwah Habib Umar selalu dimanfaatkan untuk mendapat berkah dari keturunan Rasulullah SAW ini. Tak terkecuali oleh Faank vokalis Band Wali. Bahkan dirinya pun menyempatkan diri untuk bertanya kepada Habib Umar.

Faank menanyakan terkait tata cara umat muslim untuk mengatur tingkat keimanan. “Kami bekerja di dunia entertainment yang sangat dekat dengan kemaksiatan. Kami diberikan kesempatan untuk umrah dan haji, satu minggu sepulang umrah iman kami masih kuat, namun setelah itu seperti hilang”, ungkap Faank kala itu.

Menjawab pertanyaan tersebut, Habib Umar bin Hafidz pun menekankan supaya umat Islam tidak membenarkan segala bentuk kemaksiatan, walaupun di sekitar kita banyak yang bermaksiat. Habib Umar juga menjelaskan bahwa Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.

Sebagaimana firman-Nya dalam QS. At-Tahrim ayat 8 sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; 

sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At-Tahrim: 8)

Selaras dengan isi kandungan ayat tersebut, Habib Umar pun juga berpesan “Jika melakukan maksiat maka segeralah bertaubat. Jika kembali kepada laku maksiat lagi, maka segera bertaubat lagi, begitu seterusnya,” jelasnya.

Jadi sebanyak apapun kemaksiatan yang dilakukan seseorang maka akan ada selalu pintu taubat yang Allah SWT sediakan. Setan dengan segala cara akan terus mengajak kemaksiatan, oleh karena itu segera bertaubat dan terus bertaubat. Karena kita ketahui pula bahwa setan adalah musuh Allah SWT. Setan ingin menghinakan kita dan berpaling dari Allah SWT, maka hinakan setan kembali dengan cara bertaubat.

Selain itu Habib Umar bin Hafidz juga bercerita bahwa ada seorang ‘alim yang pernah dihina oleh orang lain. Alih-alih membalas dengan hinaan, Sang ‘Alim tersebut justru berkata kepada seseorang yang menghinanya, begini: “saya akan membuat kesal setan yang sudah memprovokasimu untuk menghina saya dengan cara saya maafkan engkau.”

Tak cukup berpesan itu saja, Habib Umar bin Hafidz juga tidak lupa memberikan amalan yang dapat kita semua lakukan untuk istiqomah membersihkan hati dari segala sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari Allah SWT. “Hendaknya kita mengucapkan dzikir Allah… Allah sebanyak 66x setiap hari, membaca surat Al-Nas 7x setiap pagi dan sore, kemudian membaca ayat kursi 1x setiap shalat wajib,”  terang Habib Umar.

Kemudian di akhir sesi pertanyaan, Habib Umar bin Hafidz juga menyempatkan memberi kabar bahagia kepada Faank bahwa anaknya diterima di Darul Mustafa setelah menyelesaikan studi di Darul Idrus. Habib Umar bin Hafidz bahkan mempersilahkan Faank Wali untuk berkunjung ke Darul Mustafa kapan pun dia mau, Masyaallah Tabarakallah!

BINCANG SYARIAH

Ulama Punya Tanggung Jawab Menjaga Umat

Para ulama adalah benteng-benteng yang kokoh dari syariatnya Allah.

Para ulama dan elemen umat Islam memiliki tanggungjawab dalam upaya mengokohkan nilai-nilai luhur perintah Allah SWT, guna menyelamatkan umat di dunia dari kehancuran dan kebinasaan.

Hal ini ditegaskan ulama besar Yaman, Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz dalam Multaqo Ulama Internasional ke-13, yang digelar Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), di auditorium Sultan Agung, kompleks kampus Unissula, Rabu (25/9).

Menurutnya, umat di dunia tengah menghadapi perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa. Jika ini tidak diimbangi dengan penguatan nilai- nilai dari ajaran Allah SWT maka ilmu dan teknologi yang diciptakan hanya akan membawa kehancuran bagi umat.

Maka Habib Umar mengajak semua umat Islam untuk menyambungkan dan menyeimbangkan pendidikan –baik pendidikan Islam dengan pendidikan umum– mulai dari pendidikan- pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Sehingga akan umat bisa melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik- baiknya. “Karena setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang disambungkan dengan ruh Islam maka ini akan menjadi sebuah kesempurnaan,” katanya.

Pada bagian lain, Habib Umar juga mengungkapkan, jika akhir- akhir ini banyak pemikiran yang menyimpang, yakni pemikiran sebagian kelompok yang menginginkan agama hendaklah melepaskan diri dari menjalaankan syariat.

Pemikiran menyimpang tersebut juga mengajarkan hendaknya meninggalkan alat teknologi yang bisa bisa menghambat mereka untuk mencapai kedudukan di sisi Allah SWT serta menganggap tidak penting ijazah yang ada di sekolah.

Sebaliknya, ada juga kelompok mereka yang memiliki pemahaman batil, di mana mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia maka mereka harus meninggalkan ponpes, meninggalkan pengajian- pengajian untuk bisa bisa mencapai cita- cita dunia mereka.

“Semua ini merupakan pemikiran sesat yang memecah belah umat dan di balik itu semua ingin diwujudkan untuk memanfaatkan kelemahan di tengah- tengah kaum muslimin,” ungkapnya.

Oleh karena itu, habib Umar mengajak seluruh umat Islam untuk senantiasa menjaga amanah Allah SWT dengan baik dan melaksanakan syariat sesuai ajaran Rasulullah –dalam segala hal—untuk memperkuat umat dari ajaran ajaran atau faham yang menimpang.

Dalam hal ini, peran para ulama sangat penting. Para ulama adalah benteng- benteng yang kokoh dari syariatnya Allah dan merupakan pelindung yang kuat terhadap diri manusia, agar manusia tidak terperdaya dengan berbagai godaan- godaan dari kejahatan, setan, jin maupun dari sesama manusia.

“Diantara tugas para ulama adalah menjaga janji terhadap Allah SWT seraya memenuhi hati mereka dengan ketulusan beramal di jalan Allah SWT, hingga nanti mereka berjumpa dengan Allah untuk mempertanggungjawabkan janjinya selama di alam dunia,” tegasnya.

Ulama- ulama yang ikhlas adalah ulama ulama yang tidak terpengaruh dan tidak terperdaya oleh kemewahan dunia dan berbagai macam godaan yang akan menjadikan mereka keluar dari amanah yang telah menjadi tanggungjawabnya.

“Karena para ulama menyadari bahwa yang memberikan tugas mulia ini dan juga membebankan amanah ini adalah Allah SWT, dan hanya kepada Nya lah meeka akan mempertanggungjawabnya,” lanjut Habib Umar.

KHAZANAH REPUBLIKA