Andakah Istri Yang Pandai Bersyukur Itu?

Tak semua wanita ditakdirkan memiliki suami yang berlimpah harta dan mempunyai segala hal yang diimpikan banyak wanita. Sebagaimana juga tak sedikit sosok suami yang kehidupan ekonominya kurang, meski ia tengah berusaha untuk berikhtiar menempuh jalan-jalan yang halal yang diperintahkan syariat. Di sinilah keberadaan pasutri, terutama istri harus memilki kekuatan iman untuk selalu mensyukuri pemberian suami. Tak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى اِمْرَأَةٍ لَا تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِيْ عَنْهُ

Allah tidak akan melihat istri yang tidak mensyukuri suaminya padahal ia membutuhkannya.” (HR. An-Nasa`i dari Abdulah bin Amru, di-shahih-kan oleh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah no.289)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Dawud. Di-shahih-kan al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 416)

Istri shalihah adalah figur wanita yang memberi kedamaian batin pada suaminya. Ia akan berkata: “Suamiku jangan engkau bersedih, sungguh aku akan menutup rapat mataku dari mereka yang memiliki kekayaan dan gaji besar. Dari manusia yang sering mengekspos segala kenikmatan dunia di media sosial, berupa hidangan lezat, pakaian berkelas, dan berbagai komentar viral yang ‘like‘ di status-status mereka. Sungguh memandangmu adalah sebuah kebahagiaan tak terkira meski hidup kita serba seadanya.”

Istri idaman suami akan selalu melihat ke bawah untuk urusan dunia agar hatinya terjaga serta tak tersibukkan untuk selalu mengejar kenikmatan dunia dengan melupakan tujuan utama hidupnya, beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla dalam kondisi senang maupun susah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هو أَسفَل مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوقَكُم؛ فهُوَ أَجْدَرُ أَن لا تَزْدَرُوا نعمةَ اللَّه عَلَيْكُ

Lihat orang di bawahmu dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi darimu, karena melihat ke bawah itu lebih membantu diri kalian untuk tidak mengingkari kenikmatan Allah atas kalian.” (HR. Muslim no. 2963)

Seberat apapun ujian pasutri hendaklah bersyukur kepada Allah dengan selalu mengucapkan “Alhamdulillah”. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

كَانَ إذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ : الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ، وَ إِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ : الحَمْدُ لِلهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat sesuatu yang beliau sukai, beliau mengucapkan : “Alhamdulillah alladzi bini’matihi tatimmush shalihat (segala puji bagi Allah yang atas nikmat-Nya amalan-amalan shalih bisa disempurnakan).” Dan jika melihat sesuatu yang tidak beliau sukai, beliau mengucapkan: “Alhamdulillah ‘ala kulli hal (segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan).”” (HR. Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah no. 3803, ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no. 6663, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 4727 dan Silsilah ash-Shahihah no. 265)

Wanita yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah ‘Azza wa Jalla dan berterima kasih pada suaminya, insya Allah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis, karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa. Hatinya akan tenang sebagaimana peri kehidupan para istri Rasul mulia dan para shahabiyah terdahulu.

Istri yang selalu menjadikan syukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla sebagai perhiasan hidup, niscaya akan dicintai Allah ‘Azza wa Jalla, dikasihi suaminya, dan mampu memberikan rona kedamaian di manapun ia berada.
Terimalah suami apa adanya dan bergaullah dengan baik, fokuslah pada kebaikan suami agar Anda selalu bahagia. Suami adalah sosok terdekat Anda yang akan membantu Anda dalam meraih ketakwaan yang sejati. Dialah teman seperjuangan lahir batin untuk meneruskan perjalanan ini hingga keduanya menjadi penghuni surga, insya Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا ينظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تشكُرُ لزوجِها وَهيَ لا تستَغني عنهُ

Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya.” (HR. An-Nasa`i no. 9086 dalam as-Sunan al-Kubra, al-Baihaqi no. 14720 dalam Sunan al-Kubra [7/480], di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 1944)

Jadilah istri mulia yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla. Hindari banyak mengeluh yang bisa mengurangi kadar rasa syukurmu. Ingatlah selalu kabar gembira yang semakin mengokohkan untuk selalu menjadi hamba yang bersyukur. Allah berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim : 7)
Semoga Allah memberi taufik.

***

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

MUSLIMAH

Referensi:
1. Surat Terbuka Untuk Para Istri, Ummu Ihsan dan Abu Ihsan al-Atsari, Pustaka Imam Syafi’i, Jakarta, 2014.
2. One Heart, Rumah Tangga Satu Hati Satu Langkah, Zaenal Abidin bin Syamsudin, Pustaka Imam Bonjol, Jakarta, 2013.