JK: Ceramah Ustaz Abdul Somad Meneduhkan

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menghadiri kajian dhuha bersama Ustaz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (4/2). Jusuf Kalla mengatakan, ceramah-ceramah dari Ustaz Abdul Somad meneduhkan dan memiliki referensi yang kuat. “Ceramah-ceramah dari Ustaz Abdul Somad itu kan teduh, baik, dan referensinya kuat. Itu yang membedakan dengan ustaz lainnya,” ujar Jusuf Kalla usai kajian dhuha.

Adapun Jusuf Kalla menyebutkan, Ustaz Abdul Somad memilili pengetahuan yang dalam tentang agama. Selain itu, menurut Jusuf Kalla, cara Ustaz Abdul Somad menyampaikan ceramah mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. “Cara membawakannya juga gampang dipahami oleh masyarakat tingkat apa saja,” kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya, diberitakan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menghadiri kajian dhuha bersama Ustaz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (4/2). Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengapresiasi kehadiran Ustaz Abdul Somad di Masjid Sunda Kelapa yang memberikan tausiah kepada para jamaah.

Dalam sambutan singkatnya, Jusuf Kalla mengatakan dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad ini memberikan kesempatan kepada para jamaah Masjid Sunda Kelapa untuk mendengarkan tausiah dan nasehat-nasehat secara langsung. Adapun Jusuf Kalla berkelakar bahwa, dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad sekarang ini, para jamaah Masjid Sunda Kelapa tak perlu lagi menonton ceramahnya dari Youtube.

“Alhamdulillah dengan kehadiran Ustaz Abdul Somad tentu akan memberikan pencerahan, kalau selama ini mungkin lebih banyak anda nonton di Youtube, sekarang bisa langsung, saya juga,” ujar Jusuf Kalla sambil tertawa, yang kemudian disambut tawa oleh para jamaah.

 

REPUBLIKA

JK Minta Ada Fatwa yang Atur Kaset Pengajian Masjid

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap akan ada fatwa yang mengatur soal pengajian melalui kaset. Terutama kaset pengajian yang diputar menjelang shalat subuh.
Menurutnya, kumandang tahrim (Suara yang dikumandangkan dari masjid atau mushala dengan maksud membangunkan kaum musliminuntuk persiapan shalat Shubuh) melalui kaset berpotensi mengganggu masyarakat.

Terlebih yang baru selesai bekerja pada larut malam. Selain itu, Ia juga menilai pengajian hendaknya dilakukan hanya 10 menit jelang adzan Subuh.
JK mengaku pernah memanggil seorang penjaga masjid karena memutar kaset pengajian ketika masih pukul 04:00 pagi. “Jangan samakan hidup kita dengan hidup ustaz. Kalau dibangunkan jam 4, kasihan dia (pekerja) yang baru pulang jam 1 malam, sudah dibangunkan jam 4. Padahal kan hanya butuh 10 menit (tahrim),” tutur Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu kepada Republika, Senin (27/7).
Ia juga mengimbau pada para ustaz agar bisa memaklumi dan menghormati kehidupan orang lain yang mungkin merasa terganggu karena kumandang kaset pengajian. “Ustaz jangan samakan hidup kita seperti hidup anda.
Perhatikan juga hidupnya orang yang berbeda. Apalagi orang sakit, anak kecil, ada hadisnya semua,” ujarnya.
Jadi, selaku Ketua DMI, Ia meminta agar ada fatwa yang menata hal ini. Kendati demikian, bukan berarti JK melarang adanya pengajian yang berkumandang melalui speaker majid.

Pengajian, kata dia, silakan saja.
Tapi suara itu tidak bersumber dari kaset yang mudah diputar atau diulangi. “Kalo kaset tahan aja dua jam. Nah, itu masalahnya,” jelas JK.
Pemaparan JK ini berkaitan dengan dipautkannya dirinya sebagai tokoh yang melarang adanya speaker masjid. Namun ia membantah tuduhan itu. Menurutnya, dia justru telah banyak memperbaiki kualitas speaker masjid yang kondisinya telah rusak.

 

sumber: Republika Online