Bosan, Capek, Kehilangan Gairah Hidup?

SALAH satu cara syetan membuat gelisah hamba-hamba Allah adalah dengan menanamkan keputusasaan dalam hatinya. Diyakinkannya bahwa usahanya akan sia-sia, harapannya tak akan menemukan hasil dan bahkan bahwa Allah tak suka padanya atau bebagai alasan lainnya. Sukseskah usaha syetan? Faktanya, lumayan banyak juga orang yang putus asa, bukan? Semoga pembaca tulisan ini tidak termasuk.

Allah mengetahui segala sesuatu yang diciptakan dan ditetapkanNya dengan pengetahuan yang sempurna. Allah mengetahui dengan pengetahuan tanpa cela atas sesuatu yang terbaik untuk kita. Allah, Tuhan kita, adalah Dzat Yang paling sayang kepada hambaNya (Arham al-Rahimin). Yakinkah kita akan statemen ini? Jika tidak, jangan lanjutkan membaca paragraf berikutnya.

Nah, selamat. Ternyata Anda masih terus membaca. Ini bermakna bahwa kita semua insyaAllah termasuk orang-orang yang beriman. Mari sempatkan kita membaca dan merenungkan firman Allah QS Al-Baqarah ayat 216. “Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216).

Pengetahuan Allah sangat sempurna sementara pengetahuan kita sangat terbatas. Karena itu, ikuti saja kehendak Allah dengan penuh ridla, berhentilah menuhankan kehendak kita sendiri, agar tak terjebak dalam kecewa yang sangat mendalam. Meski demikian, jangan pernah berhenti berusaha dan berdoa karena Allah senang sekali dengan hambaNya yang optimis dalam hidup. Allah sungguh akan memberikan sesuatu yang istimewa kepada hambaNya yang memiliki keimanan kuat dan kokoh.

Perhatikan kisah Ibunda Hajar, istri Nabiyullah Ibrahim, dan putera bayinya yang bernama Ismail. Saya yakin para pembaca sangat hapal kisah ini. Ringkas kisah dari satu episode kehidupannya adalah sebagai berikut: “Siti Hajar naik turun bukit Shafa dan Marwa berusaha penuh harap dan doa demi mendapatkan air. Lalu Allah berikan kepadanya AIR ZAMZAM yang penuh berkah dan tak habis-habis hingga kini.”

Sahabat dan saudaraku, jangan bosan berusaha dan berdoa. Jangan larut dalam resah, gelisah, bosan dan kecewa dengan takdir yang dirasa tak nyaman kini. Optimislah. “AIR ZAMZAM KEHIDUPAN” kan datang jua pada akhirnya. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

INILAH MOZAIK

Belajar Hidup dari Fakta Kehidupan

PERNAHKAH menonton film “Batman Begins” yang dibuat pada 2005 itu? Kadang saat saya ada dalam pesawat dengan durasi perjalanan panjang, saya sempatkan menonton beberapa film yang disajikan. Untuk membunuh waktu. Itulah alasan utamanya. Mencari hikmah dari apa yang ada di benak orang lain, terutama sutradara. Itu alasan lainnya.

Di dalam film “Batman Begins” yang panjangnya sampai 2 jam 20 menit itu ada dialog: “Kenapa kita jatuh, Tuan? Supaya Kita belajar bagaimana caranya untuk bangkit lagi.” Bagi saya, setiap film itu pasti menitipkan pesan pada para penontonnya. Film yang baik, menurut saya, adalah film yang memberikan sentuhan rasa dan mengajarkan hakikat kehidupan.

Bacalah kembali dialog pendek yang saya kutip tadi. Ternyata, ada hikmah besar di balik ketidaknyamanan hidup. Tuhan begitu cerdas melatih hambaNya untuk menjadi terus hidup. Salah satu cara yang paling utama melatih hambaNya adalah dengan ujian, derita, kesedihan dan keterpurukan.

Cobalah direnungkan dalam-dalam firman Allah QS Al-Insyirah ayat 5-6. Baca pula QS At-Thalaq ayat 7. Kisah hidup akan selalu berganti. Ternyata tak ada kesulitan yang tetap saja sepanjang zaman tak berubah. Ternyata tak ada kesedihan yang bertahan abadi sebagai kesedihan. Jangan mengeluh dan menjual keluhan. Mengeluh terus bisa jadi bermakna menghina skenario Allah tentang kehidupan.

Tak usah terlalu ditangisi ketaknyamanan hidup yang terjadi. Move on saja pada kisah lainnya. Tersenyumlah dan bersyukurlah dalam hidup. Syarat terpentingnya adalah QS At-Thalaq ayat 3. Tawakkal kepada Allah dan tidak melawan takdirNya.

 

INILAH MOZAIK