Layanan Haji Terus Meningkat dari Tahun ke Tahun? Ini Pengakuan Jamaah 

Jamaah haji merasakan perbaikan layanan dari tahun ke tahun

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

Secara bertahap dan terjadwal, rombongan jamaah haji Indonesia gelombang kedua bakal tiba di Madinah. Selama di Madinah, mereka menempati sejumlah hotel di sekitar Kompleks Markaziyah atau Masjid Nabawi. 

Salah satunya, Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV.  Mereka tiba di hotel sekitar pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Petugas sektor yang telah menunggu dengan sigap langsung membantu jamaah haji.  

Dedeli Ahmad Sadili,61, warga Bandung, Jawa Barat menilai, jika pelayanan haji tahun ini sudah banyak perbaikan dibandingkan sebelumnya. Dede yang pernah pergi haji pada 2010 menyebut, ada banyak perbaikan dalam pelayanan haji.  

“Makan, alhamdulillah baguslah. Kami dapat makan tiga kali pagi, siang, malam. Kalau dulu 2010 di Makkah enggak di kasih makan. Di Madinah dikasih dua kali habis Zuhur sama Maghrib. Sama sekali di Makkah enggak dikasih makan,” ujarnya, Senin (10/7/2023).

Untuk makan, kata Dede, jamaah masak sendiri. Meski kadangkala ada dermawan yang sedekah memberikan makan tapi hanya sesekali saja. “Saat di Arafah dan Mina jamaah juga dikasih makanan, cuma prasmanan. Kita nasinya ambil sendiri, kalau sekarang kan nasi boks. Kalau terlambat ya kehabisan,” ujarnya.  

Selain itu, pelayanan yang juga mengalami perbaikan adalah toilet. Dede membandingkan bagaimana ketersediaan toilet pada 2010 dengan 2023.  

“Alhamdulillah pelayanan sudah banyak perbaikan. Kalau dulu di Arafah 2010 kalau mau ke toilet antrenya sampai 20 orang di depan pintu. Kalau sekarang cuma tiga orang, jadi tidak terlalu lama. Alhamdulillah sekarang banyak peningkatan,” ucapnya.  

Begitu juga dengan pelayanan akomodasi di Mina. Menurut Dede, tempat tidur jamaah haji saat ini sudah lebih baik. “Kalau dulu tempat tidur cuma karpet saja, kalau sekarang kan pakai kasur. Tendanya permanen, kalau sekarang ada AC, kalau dulu cuma blower aja 

Di sisi lain, Dede mengaku cuaca di Arab Saudi pada 2010 itu sama dengan Jakarta sehingga bisa kapan pun ke Masjidilharam. Berbeda dengan saat ini cuaca sangat panas sehingga dirinya memutuskan untuk mengambil Nafar Awal.  

“Kalau dulu di Makkah saya tinggal di Bakhutmah dekat sekitar 1 Km ke Masjidilharam, kalau naik taksi cuma 2 riyal. Kalau sekarang di Mahbas Jin lebih jauh,” ucap penjual spare part mobil di Baleendah, Bandung Selatan ini. 

Kepala Sektor (Kasektor) IV M Soleh mengatakan, telah menyiapkan layanan untuk jamaah haji gelombang dua yang dari Makkah. “Alhamdulillah, ini kedatangan kloter pertama JKS 39 dan 40 di Sektor IV. Insya Allah kita kedatangan empat kloter, semua ditempatkan di hotel ini. Sejauh pengamatan kami tidak ada kendala,” ujarnya.  

M Soleh mengaku telah melakukan berbagai persiapan dan perbaikan pelayanan di antaranya, pelayanan lansia dengan menambah jumlah kursi roda dari semula 4 kursi roda menjadi 8 kursi roda. 

“Petugas lansia juga bertambah dari 8 sekarang menjadi 12 orang. Mudah-mudahan penambahan ini meningkatkan pelayanan kepada jamaah lansia khususnya,” ucapnya.    

IHRAM