Makkah Catat 181 Hari Panas Ekstrem Selama 37 Tahun

Makkah merupakan kota paling suci dalam Islam. Kota ini dilaporkan mengalami jumlah hari terbanyak dengan suhu melebihi 45 derajat Celcius, antara tahun 1985 dan 2022, dengan total 181 hari.

Menurut laporan National Center of Meteorology (NCM), posisi berikutnya setelah Makkah ditempati oleh Al Ahsa dengan 167 hari, Al Qaysumah 59 hari, serta terakhir Dammam dengan 54 hari.

Dalam hal badai debu, Al Qaisumah memiliki jumlah kejadian tertinggi dengan 119 hari selama periode yang sama. Kondisi ini diikuti oleh Al Ahsa dengan 110 hari dan Rafha dengan 99 hari.

Dilansir di Gulf News, Selasa (2/5/2023), kota yang memiliki jumlah tertinggi badai petir diraih oleh Abha dengan 788 hari. Posisi berikutnya ditempati Taif dengan 784 hari dan Al Baha dengan 746 hari.

Kota Khamis Mushait memiliki hari dengan curah hujan tertinggi dengan 363 hari, diikuti oleh Al Baha dengan 320 hari dan Taif 295 hari.

Mengenai kondisi kabut, Kota Al Wajh memiliki kondisi serupa paling banyak dengan 28 hari, diikuti oleh Yanbu dengan 22 hari dan Jeddah dengan 11 hari.

Tidak hanya itu, laporan dari NCM ini juga menyoroti bahwa Dhahran mencatat suhu tertinggi pada bulan Mei, mencapai 51 derajat Celcius pada 2009. Di sisi lain, Kota Rafha mencatat suhu terendah pada 21 derajat Celcius pada 2000.

Kota Bisha mencatat jumlah curah hujan tertinggi di bulan Mei dengan 96 mm pada 2013. Adapun jumlah curah hujan tertinggi di Kota Khamis Mushait terjadi pada Mei 2019 dengan 159 mm.

Frekuensi badai debu tertinggi terjadi pada bulan Mei di Al Qaisumah sebanyak 119 kali, sedangkan Al Jouf mencatat kecepatan angin maksimum 115 km/jam.  Data statistik ini didasarkan pada data dari stasiun pemantauan NCM. 

sumber : Antara