Penyesalan yang Terlambat!

Al-Qur’an sering menceritakan bagaimana penyesalan-penyesalan manusia di Hari Kiamat. Bagaimana orang-orang yang keji dan bergelimang dosa melewatkan kesempatan taubat selama puluhan tahun di dunia, sementara kini semua pintu itu telah tertutup.

Apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Mereka hanya bisa menyesal tanpa mampu berbuat apa-apa.

أَن تَقُولَ نَفۡسٌ يَٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِي جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ

“agar jangan ada orang yang mengatakan, ‘Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (QS.Az-Zumar:56)

Kemudian mereka mulai mencari pembenaran atas berbagai kesalahan yang mereka lakukan di dunia dengan berkata :

أَوۡ تَقُولَ لَوۡ أَنَّ ٱللَّهَ هَدَىٰنِي لَكُنتُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ

Atau (agar jangan) ada yang berkata, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.” (QS.Az-Zumar:57)

Namun tak ada celah bagi mereka untuk mencari alasan. Allah swt telah mengutus para Nabi dan memberi semua petunjuk dalam Kitab Suci, namun mereka tetap memilih untuk lari dari semua hidayah ini.

وَلَقَدۡ ضَرَبۡنَا لِلنَّاسِ فِي هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ مِن كُلِّ مَثَلٖ

“Dan sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada manusia segala macam perumpamaan dalam Al-Qur’an ini.” (QS.Ar-Rum:58)

Setelah semua alasan tak bisa menyelamatkan, maka harapan terakhir mereka akan diberi kesempatan kedua untuk kembali ke dunia.

أَوۡ تَقُولَ حِينَ تَرَى ٱلۡعَذَابَ لَوۡ أَنَّ لِي كَرَّةٗ فَأَكُونَ مِنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Atau (agar jangan) ada yang berkata ketika melihat azab, ‘Sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik.’ (QS.Az-Zumar:58)

Mereka berandai-andai sekiranya Allah swt memberi kesempatan kedua untuk hidup di dunia, maka mereka berjanji untuk berbuat baik dan meninggalkan semua keburukan yang mereka lakukan selama ini.

وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذۡ وُقِفُواْ عَلَى ٱلنَّارِ فَقَالُواْ يَٰلَيۡتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.” (QS.Al-An’am:27)

Namun Allah swt mengetahui, andai mereka dikembalikan ke dunia maka dalam waktu yang singkat mereka telah lupa dengan dahsyatnya api neraka dan akan mengulang kembali kekejian yang dulu mereka lakukan.

بَلۡ بَدَا لَهُم مَّا كَانُواْ يُخۡفُونَ مِن قَبۡلُۖ وَلَوۡ رُدُّواْ لَعَادُواْ لِمَا نُهُواْ عَنۡهُ وَإِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ

“Tetapi (sebenarnya) bagi mereka telah nyata kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta.” (QS.Al-An’am:28)

Allah telah memberi kesempatan bagi para pendosa untuk bertaubat hingga ajalnya tiba. Sebesar apapun dosa yang dilakukan seseorang akan diampuni bila ia bertaubat dengan sungguh-sungguh. Namun mereka tak kunjung sadar. Dan ketika ajal telah didepan mata, baru mereka terpikir untuk bertaubat. Tapi semua sudah terlambat !

Bukankah kisah Fir’aun di akhir hayatnya memberi pelajaran luar biasa kepada kita. Disaat nyawa telah sampai pada kerongkongan, ia pun berkata :

ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِيٓ ءَامَنَتۡ بِهِۦ بَنُوٓاْ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

“Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri).” (QS.Yunus:90)

Tapi apa jawaban Allah swt?

ءَآلۡـَٰٔنَ وَقَدۡ عَصَيۡتَ قَبۡلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ

“Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan.” (QS.Yunus:91)

Karena itu mari kita manfaatkan kesempatan yang masih tersisa untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Ajal bisa kapanpun datang, bila semua pintu penyesalan telah tertutup? Kemana kita akan bersembunyi dari siksa-Nya?

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN

Kesabaran Selamatkan Seribu Penyesalan

“SEBUAH kesabaran di saat-saat kemarahan tiba, akan menyelamatkan kita dari seribu penyesalan di kemudian hari,” kata sahabat Ali ibnu Abi Talib ra.

Sabar itu adalah kendali kehidupan. Di saat dibuai oleh kesenangan hanyalah sabar yang dapat mengendalikannya sehingga tidak membawa kepada jurang kebinasaan. Dan di saat terhimpit oleh kesulitan hidup juga hanya sabar yang akan mengendalikannya, sehingga kesabaran itu membawa kepada keberuntungan dunia-akhirat.

Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah dan salinglah mengingatkan kepada kesabaran. (Dengannya) semoga kamu semua beruntung. Semoga kita termasuk hamba-hambaNya yang bersabar! [ Imam Shamsi Ali]

 

INILAH MOZAIK