Wali Kota London Sadiq Khan akan Perangi Ekstremisme

Sadiq Khan menjadi Muslim pertama yang memimpin London, Sabtu (7/5). Khan mengatakan kemenangannya sebagai hadiah atas harapan, bukan ketakutan dan persatuan, bukan perpecahan.

Dia menang dramatis daam pemilihan lokal dan regional. Khan dari Partai Buruh mendulang lebih dari 1,3 juta suara atau total 57 persen suara. Sedangkan lawannya dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith mendapatkan 43 persen suara.

Partisipasi pemilih cukup besar, yakni 45,6 persen atau naik dari 38 persen pada 2012.

Baca: Wali Kota London Sadiq Khan, Anak Sopir Bus Menang Lawan Anak Miliarder

Kemenangan Khan hampir pasti tampak dari hasil sementara. Namun, pengumuman resmi terjadi lewat tengah malam atau lebih dari 24 jam setelah tempat pemungutan suara ditutup. Panitia mengatakan pengumuman tertunda karena ketidakcocokan kecil dalma penghitungan.

Khan menyebut dirinya sebagai Muslim Inggris yang akan memerangi ekstremisme. Dia menuduh Goldsmith mencoba menakuti dan memecah belah pemilih di London dimana dari 8,6 juta penduduknya, lebih dari satu juta adalah Muslim.

“Takut tidak membuat kita lebih aman, itu hanya membuat kita makin lemah. Dan politik ketakutan jelas tidak diterima di kota kita,” ujar Khan dalam pidato kemenangannya.

 

 

sumber:Republika Online

Wali Kota London Sadiq Khan, Anak Sopir Bus Menang Lawan Anak Miliarder

Anak seorang supir bus dan kader Partai Buruh, Sadiq Khan, pada Jumat (6/5) menjadi wali kota Muslim pertama untuk Kota London dengan mengalahkan kandidat dari Partai Konservatif.

Kemenangan Khan di London merupakan hadiah besar bagi Partai Buruh karena di sejumlah daerah Inggris yang lain, partai oposisi tersebut mengalami kekalahan. Di Skotlandia, mereka menempati urutan ketiga di belakang Partai National Rakyat Skotlandia dan Partai Konservatif.

Khan (45 tahun), yang tumbuh besar di perumahan khusus orang miskin di pusat kota London, menang melawan seorang anak miliarder bernama Zac Goldsmith (41). Setelah kemenangan itu, Wali Kota New York, Bill de Blasio, langsung mengucapkan selamat di media sosial Twitter dengan menuliskan: “Selamat untuk wali kota London yang baru dan sesama pejuang penyediaan perumahan rumah untuk rakyat, @SadiqKhan.”

Khan menang dengan selisih suara yang lebih ketat dari yang diperkirakan. Beberapa pihak menduga kampanye hitam yang menuding Khan sebagai tokoh ekstremis dan anti-Yahudi telah banyak mengurangi suara untuknya.

Khan akan menggantikan tokoh konservatif Boris Johnson yang telah memimpin London selama delapan tahun. Johnson, yang sering menyerukan agar Inggris keluar dari Uni Eropa, diperkirakan akan menggantikan David Cameron sebagai pemimpin partai sekaligus maju sebagai calon perdana menteri dalam pemilu nasional.

Sebagai wali kota, Khan akan bertanggung jawab mengambil kebijakan di London untuk urusan transportasi, perumahan, dan lingkungan. Dia tidak berwenang mengurus distrik finansial kota tersebut.

Sejak awal masa kampanye, Khan selalu memimpin dalam sejumlah jajak pendapat meski lawannya, Goldsmith selalu menuding dia sebagai tokoh radikal Muslim dan memberi nafas bagi ekstremisme jika terpilih menjadi wali kota. Khan sendiri membantah tudingan tersebut dengan menyatakan dia selalu melawan ekstremisme sejak lahir. Partai Buruh menuding Goldsmith telah menggunakan kampanye hitam.

Goldsmith berkilah dia hanya mengajukan pertanyaan yang wajar. Namun demikian, sejumlah pemilih yang diwawancarai Reuters justru menilai kampanye Goldsmith sebagai hal yang menjijikkan dan hina. Di sisi lain, Khan juga harus menjaga jarak dengan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn yang tengah mendapat kritik besar terkait isu anti-Semitisme.

Corbyn memerintahkan penyelidikan terhadap Ken Livingston, yang juga merupakan kader Partai buruh dan mantan wali kota London karena menyatakan Adolf Hitler mendukung zionisme.

Dalam pemilu regional yang dilakukan di sejumlah wilayah Britania Raya, suara Partai Buruh secara keseluruhan turun 9,2 persen di Skotlandia dibanding 2011 lalu. Mereka juga mengalami penurunan suara di Wales sebanyak 7,6 persen. Meski demikian, performa partai tersebut di Inggris justru lebih baik dari yang diperkirakan.

Hal ini membuat posisi Corbyn sebagai pemimpin Partai Buruh masih aman untuk sementara waktu.

 

 

Sumber : Antara (diambil dari Republika Online )