Terjerumus Murtad akibat Keyakinan di Hati

3 Jenis Penyebab Murtadnya Seorang Muslim Awas!

 

MENURUT umumnya para ulama, setidaknya ada tiga cara seseorang untuk bisa jadi murtad, yaitu terkait dengan keyakinan tertentu di dalam hati, atau tindakan nyata tertentu dalam bentuk perbuatan, atau ucapan tertentu secara lisan.

Para ulama umumnya membuat batas-batas yang bisa dijadikan patokan untuk diperhatikan, antara lain:

1. Murtad Terkait dengan Keyakinan

Di antara bentuk kemurtadan secara keyakinan misalnya mengingkari sifat Allah, atau menolak kebenaran Alquran, atau mengingkari kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

a. Mengingkari Sifat Allah

Para ulama sepakat bahwa siapa saja dari umat Islam yang meyakini bahwa tuhan itu tidak ada alias atheis, dia telah murtad dari agama Islam. Demikian juga bila mengingkari satu dari sifat-sifat Allah yang jelas, tegas, dan tsabit, maka dia telah murtad keluar dari agama Islam, seperti menyatakan Allah punya anak, istri dan sebagainya. Termasuk bila seseorang mengatakan bahwa Allah itu tidak abadi, atau sebaliknya malah mengatakan alam ini kekal abadi, maka dia telah murtad.

b. Mengingkari Kebenaran Alquran

Orang yang menolak kebenaran Alquran, bahwa kitab itu turun dari Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, turun dengan tawatur, melalui Jibril alaihissalam, dengan bahasa Arab, serta menjadi mukjizat buat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan dengan itu Allah menantang orang Arab untuk membuat yang setara, maka dia sudah murtad. Termasuk di dalamnya kategori murtad adalah orang yang menolak kebenaran satu ayat dari ribuan ayat Quran, kecuali bila ayat itu memang multi tafsir atau sudah dinasakh hukumnya.

c. Mengingkari Kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Menolak kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk keyakinan yang sesat dan mengakibatkan murtad dari agama Islam. Sebab dasar agama Islam itu diletakkan pada keyakinan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang nabi yang menjadi utusan Allah secara resmi. Maka mengingkari kenabian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sama saja menngingkari keberadaan agama Islam. Berarti orang yang mengingkarinya telah ingkar atau kafir dari agama Islam.

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2350666/awas-terjerumus-murtad-akibat-keyakinan-di-hati#sthash.jddIQnpG.dpuf