Tertawa Bahagia Bersama Jamaah Tertua

USAI maghrib saya berkesempatan isi kajian di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya berbicara tentang inti sari kitab Mu’idun Ni’am wa Mubidun Niqam (Pengembali Nikmat dan Penghapus Niqmat atau derita). Kitab ini memuat sesuatu yang paling rahasia yang jarang dipahami banyak orang. Mengetahuinya dan mengamalkannya bisa dipastikan menjadi manusia bahagia.

Dalam kajian itu saya sempat bercerita orang China yang usianya mencapai 256 tahun yang sebelum meninggal dunia sempat membuka rahasia panjang umurnya. Kalau didetailkan tak kan cukup status pendek ini menjelaskannya. Secara global, rahasianya ada 3: makanlah sayuran hijau dan real food lainnya, olah ragalah dan jangan biarkan stress, sedih serta galau menghuni hati.

Saya bercerita kisah itu saat menjelaskan bahwa mengeluh itu tak pernah diciptakan untuk membahagiakan. Yang membahagiakan adalah bersyukur penuh ridho atas segala apa yang terjadi. Jangan dibuat galau, tonton saja dan jalani saja sambil mengambil hikmah dari yang terjadi. Mudah diucap, namun sulit menjadi sikap. Kita butuh belajar dan latihan

Seusai kajian, jamaah tertua, Pak Marzuki, yang mengaku akrab dengan malaikat maut sehingga beliau itu tidak dicabut-cabut nyawanya, mendekati saya untuk bercerita. Sambil tersenyum beliau pamerkan ototnya yang masih kuat dan jalannya yang masih normal.

Lalu beliau tunjukkan giginya sambil berkata: “Gigi saya ini masih utuh dan asli. Bahkan, kepala saya ini juga adalah asli.” Saya ketawa bahagia mendengar kisahnya. Apakah Anda juga tertawa? Tunjukkan gigi Anda.

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

IILAH MOZAIK