Orang yang terus menerus melakukan kemaksiatan akan mendatangkan murka Allah SWT. Perbuatan maksiat itu disenangi oleh setan, dan tidak disukai oleh orang-orang yang beriman. Nah berikut 2 cara menghindari maksiat dari Habib Abdullah Al-Haddad.
Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam karyanya Risalah Al-Mudzakarah Juz I, halaman 34, menegaskan dalam ajaran Islam, perbuatan maksiat dianggap sebagai tindakan yang tidak disukai oleh Allah SWT. Al-Quran dan Hadis banyak menyebutkan larangan berbuat maksiat serta akibat-akibat buruknya di dunia dan akhirat.
المصر عليها مقيت الرحمن، وولي الشيطان، وبغيض أهل الإيمان
Artinya: “Orang yang terus menerus melakukan maksiat adalah orang yang dimurkai oleh Allah swt, dicintai Setan, dan dibenci oleh orang- orang yang beriman”.
Di halaman yang sama, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad memberi peringatan terhadap orang-orang yang sering melakukan kemaksiatan, bahwa Allah akan menyiksa terhadap orang-orang yang suka berbuat maksiat. Beliau menegaskan:
فإياك يا أخي والتعرض لسخط الله وعقابه بارتكاب معصيته
Artinya: “Hati-hati wahai saudaraku, jangan sampai engkau menyodorkan diri untuk murkanya Allah dan siksanya dengan sebab bermaksiat kepada Allah SWT”.
Apabila terbesit dalam benak kita untuk melakukan kemaksiatan, maka langkah yang harus kita ambil adalah mencegahnya, supaya kita tidak dimurkai oleh Allah SWT. Selanjutnya Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad memberi tips atau cara supaya kita tidak terjerumus kepada kemaksiatan.
Menurut penuturan Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ada dua langkah yang harus diambil ketika terbesit dalam benak kita untuk melakukan kemaksiatan. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Pertama, mengingat bahwa Allah melihat terhadap perbuatan maksiat yang kita lakukan. Apabila seseorang mengingat bahwa Allah melihat terhadap apa yang ia lakukan, maka ia akan berfikir dua kali untuk melakukan kemaksiatan. Berbeda dengan orang yang lupa terhadap pengamatan atau penglihatan Allah, ia merasa aman bahkan menyukai terhadap perbuatan maksiat yang ia lakukan.
Kedua, tanamkan rasa takut dalam diri kita untuk melakukan maksiat, dengan cara mengingat ancaman Allah. Bila rasa takut terhadap ancaman Allah sudah tertanam dalam diri kita, maka untuk melakukan kemaksiatan tidak akan pernah terbesit dalam benak kita.
Contohnya, kita mengingat siksa yang akan diterima oleh pelaku maksiat, bahwa siksa bagi pelaku maksiat itu sangat pedih, dan Allah akan menghinakannya dengan di masukkan ke dalam neraka, dan ia akan menerima berbagai siksaan.
Setiap orang berkewajiban menjaga anggota tubuhnya untuk tidak terjerumus ke dalam perbuatan maksiat. Sebab semua bagian tubuh manusia adalah amanah yang harus dijaga dan dipelihara oleh pemiliknya, dengan cara berbuat ketaatan dan kebaikan.
Demikian penjelasan 2 cara menghindari maksiat dari Habib Abdullah Al-Haddad. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bissawab.