Artikel ini akan mengungkapkan 3 macam bacaan talbiyah haji dari para sahabat Nabi. Padahal sebagaimana maklum, dalam talbiyah, lafal-lafalnya sesungguhnya sudah dapat langsung dari Nabi Muhammad saat melakukan haji seraya mengajarkan para sahabat kala itu.
Namun tak bisa memungkiri, tidak sedikit para sahabat yang melakukan kreasi dalam talbiyah ini. Di antara sahabat yang kreatif dalam talbiyah ini adalah 3 sahabat yang cukup populer, yaitu Sayyidina Umar, Abdullah ibnu Umar, dan sahabat Anas bin Malik.
Bacaan Talbiyah Rasulullah
Dalam kitab Syarah Shahih al-Bukhari [4/244] Ibnu Batthal mencantumkan riwayat tersebut, pun dalam kitab-kitab fikih salah satunya Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mughni-nya. Adapun lafal talbiyah yang Rasulullah saw dawamkan dan ulang-ulang serta diajarkan yaitu sebagai berikut:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إنَّ الْحَمْدَ والنِّعْمَةَ لَكَ، والْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya; “Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu”.
Bacaan Talbiyahnya Sayyidina Umar
Sementara bacaan talbiyah dari Sayyidina Umar yang sedikit memodifikasi bacaan yang diterima dari Nabi yaitu sebagai berikut:
لَبَّيْكَ ذا النَّعْمَاءِ والفَضْلِ، لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ مَرْهُوبًا ومَرْغُوبًا إلَيْكَ لبَّيْكَ
Labbaik Dza al-Na’ma’ wa al-Fadl labbaik, labbaika marhuban wa marhghuban Ilaika Labbaik.
“Aku datang menghadap Mu wahai dzat yang memiliki nikat-nikmat dan keutamaan. Aku datang menghadap Mu yang ditakutkan dan juga dicintai. Hanya kepadamu, aku memenuhi panggilan Mu”.
Bacaan Talbiyah Abdullah ibnu Umar
Tak mau kalah dengan sang ayah, Abdullah Ibnu Umar juga melakukan sedikit penambahan dalam talbiyahnya sebagaimana di bawah ini.
لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ وسَعْدَيْكَ، والخيرُ بِيَدَيْكَ، والرَّغْبَاءُ إلَيْكَ والعَمَلُ
Labbaika-labbaika-labbaika wa sa’daika wa al-Khairu Baina yadaika wa al-Ru’ba’ ilaika wa ala-amal
“Selamat datang-selamat datang-selamat kedua bahagiaan Mu dan kebaikanmu antara kedua kekuasaan Mu dan harapan-harapan hanya berharap padamu”
Bacaan Talbiyah Anas bin Malik
Selain dua sahabat Nabi di atas yang masih anak-ayah, Anas sahabat yang pernah didoakan Nabi juga terpotret memiliki bacaan talbiyah yang khusus hasil ijtihadnya sebagai berikut.
لبَّيْكَ حَقًّا حَقًّا، تَعَبُّدًا ورِقَّا
Labbaika haqqan, haqqan, ta’abbudan wa riqqan
“Aku menghadap Mu, jujur, tulus, dan untuk beribadah dan menghamba”.
Di luar itu, rupanya salah seorang ponakan sahabat Sa’ad juga sempat kepergok menambah dan mengkodifikasi bacaan talbiyahnya dengan amat ringkas.
ياذا المعَارِجِ
Ya Dza al-Ma’arij
Untuk kisah yang terakhir, katanya, Sahabat Sa’d bin Waqqas langsung menegur ponakannya tersebut dengan alasan di zaman Rasulullah talbiyahnya tidak demikian. Sayang tak ada kisah lanjutan.
Kendatipun para sahabat telah berinovasi dan memodifikasi bacaan talbiyah dari hasil kreasinya sendiri, bukan berarti mengabaikan bacaan talbiyah yang diperoleh dari Nabi. Sebab, mereka tetap membaca talbiyah dari Nabi setelah itu baru membaca bacaannya sendiri. Inikah yang dikatakan “Melestarikan yang lama dan mengunduh yang baru”?
Dari fenomena itu lalu orang-orang sibuk menanyakan status hukum dalam menambah talbiyah tersebut. Maka sejak semula mayoritas ulama membolehkanya. Sebagaimana Syekh Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mugni (5/103) bahwa tidak sunah menambah sebagaimana juga tidak makruh.
فصل: ولا تُسْتَحَبُّ الزِّيادَةُ على تَلْبِيَةِ رسولِ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-، ولا تُكْرَهُ ونحوَ ذلك قال الشَّافِعِىُّ، وابنُ المُنْذِرِ؛ وذلك لِقَوْلِ جابِرٍ: فأهَلَّ رسولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- بِالتَّوْحِيدِ: ” وأهَلَّ النّاسُ بهذا الذى يُهِلُّونَ، ولَزِمَ رسولُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- تَلْبِيَتَه
“Tidak sunah menambah bacaan talbiyah melebihi bacaan Rasulumkah sebagaimana juga tidak makruh menambhahkannya. Dan Imam Syafi’i Ibnu al-Mundzir berpendapat demikian sebab riwayat Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah bertalbiyah dengan tauhid dan manusia banyak mempraktekkannya”.
Demikian penjelasan tentang 3 bacaan Talbiyah haji dari para Sahabat Nabi. Semoga bermanfaat.