3 Cara Menjaga Shalat Menurut Imam Al-Ghazali

3 Cara Menjaga Shalat Menurut Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali memberikan nasihat mengenai 3 cara menjaga shalat. Dalam Islam, shalat lima waktu fungsinya untuk mengingat atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai lalai atau sengaja meninggalkannya. Allah SWT, berfirman: 

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Artinya: “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku” (QS. Thaha: 14)

Imam Al-Ghazali dalam karyanya Kitab Arbain fi Ushuludin Juz 1, halaman 21, menjelaskan tentang cara menjaga atau memelihara shalat lima waktu. Adapun penjelasannya sebagai berikut:  

Pertama, jaga dan pelihara cara bersuci sebelum menunaikan shalat. Ketika kita bersuci untuk menunaikan shalat, kita dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu’ dengan mengerjakan sunnah-sunnah wudhu’ doa-doa dalam berwudhu’. Dan juga kita harus menjaga kesucian badan, pakaian, dan air yang digunakan untuk berwudhu’.

Kedua, jaga dan pelihara sunnah-sunnah shalat, dan bacaan-bacaan dalam shalat. Ketika kita menunaikan shalat kita dianjurkan menyempurnakan dengan sunnah-sunnah shalat, dan adab-adab shalat.  Imam Al-Ghazali menyatakan, “Ruh shalat itu adalah niat dan hadirnya hati. Badannya shalat adalah amal-amal dalam shalat. Sedangkan anggota badan shalat adalah rukun-rukun shalat”.

Ketiga, jaga dan pelihara ruh shalat. Adapun ruh shalat, yaitu, niat dan hadirnya hati. Imam Al-Ghazali menyatakan, Janganlah kamu berkata, “Allahu Akbar”  (Allah maha besar) Tetapi dalam hatimu masih ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah. Janganlah kamu berkata,

 “Wahjahtu Wajhi” (Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan) Tetapi wajahmu menghadap kepada selain Allah dan berpaling dari Allah. Janganlah kamu berkata, “AlHamdulillah” (segala puji bagi Allah) Tetapi hatimu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Dan janganlah kamu berkata,  “Wa lyyaaka Nasta’iin” (Dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan) Tetapi hatimu masih meminta pertolongan kepada orang lain. 

Ketika kita menunaikan shalat, jaga hati dan pikiran, jangan sampai lupa dan lalai, karena Allah mencatat pahala shalat seukuran apa yang kita pikirkan. Jika kita lalai dan tidak khusuk dalam menunaikan shalat, maka shalat kita tidak akan mendapat ganjaran atau pahala dari Allah SWT.

Untuk melatih supaya tidak lalai dalam shalat, latihlah dengan dua rakaat shalat sunnah, jika masih lalai ulangi lagi sampai empat rakaat atau sepuluh rakaat. Jika masih lalai maka shalat sunnah tersebut sebagai pengganti kelalaianmu, karena shalat sunnah sebagai penambal atau pengganti ketidak khusuan dalam menunaikan shalat fardhu. 

Demikian penjelasan mengenai 3 cara menjaga shalat. Semoga kita senantiasa termasuk orang-orang yang menjaga ibadah shalat. Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH